Peristiwa

Tidak Ditemui Wali Kota, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Mojokerto Memanas

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Aksi tolak kenaikan harga BBM yang digelar Cipayung Plus dan Aliansi Mahasiswa Mojokerto di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berlangsung memanas.

Berdasarkan pantuan FaktualNews.co di lokasi, massa aksi tiba sekitar pukul 11.00 WIB langsung membuat barisan dan membentangkan spanduk penolakan kenaikan harga BBM. Selain itu, demonstrasi yang juga diramaikan dengan orasi para kader secara bergantian.

Tak berselang lama massa mendapat instruksi dari koordinator lapangan untuk maju mendekat dengan aparat.

Sementara barisan belakang membuat barisan melingkar dan membakar ban bekas. Di sisi lain, massa mahasiswa ini juga tampak sempat saling adu mulut di tengah kerumanan dengan para petugas kepolisian. Mereka meminta agar DPRD Kota Mojokerto dan Walikota Mojokerto keluar menemui massa aksi.

Namun, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari tidak menemui massa aksi. Mereka ditemui Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Junaidi Malik, dan Sekertaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo.

Massa aksi pun kesal, karena Wali Kota Mojokerto tidak kunjung menemui mereka. Hal itu memicu cekcok dan saling dorong antara massa dengan polisi. Sehingga situasi semakin memanas.

Di tengah kejadian itu, ada salah satu peserta aksi yang menjadi korban pemukalan aparat kepolisian.

Ketua Umum PC PMII Mojokerto, Ahmad Rofi’i mengatakan, membakar ban adalah sebuah bentuk luapan emosi kepada pihak eksekutif da legislatif. Terutaman kepada Wali Kota Mojokerto.

Ia menegaskan, sangat kecewa dengan Wali Kota Mojookerto, karena selama ini  berkali-kali melakukan demonstrasi tidak pernah ditemui.

“Kita kecewa, ibu wali kota belum pernah hadir saat kita demo, yang menemui selalu perwakilan, Sekda Kota, sebenernya kita kurang puas,” tandasnya.

Rofi menandaskan, jika tuntutan mahasiswa ini tidak dipenuhi, maka akan kembali menggelar aksi demonstrasi dengan membawa lebih banyak massa.

“Jika tidak segar ditindak lanjuti, maka kita akan kembali dengan membawa massa yang lebih banyak lagi,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, pihak kepolisian telah menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti water canon yang di tempatkan di dalam Kantor DPRD Kota Mojokerto.

Pihak kepolisian juga telah personel gabungan di sejumlah titik untuk mengamankan jalan aksi unjuk rasa mahasiswa hari ini.

Sebelumnya, aksi demontrasi mahasiswa ini sempat memblokade jalan nasional Mojokerto -Surabaya. Tepatnya di simpang lima jalan By Pass, Kenanten, Mojokerto. Mereka berteriak dan membantangkan spanduk penolakan kenaikan BBM. Barisan mereka juga dijaga ketat petugas kepolisian.

Hal ini membuat arus kendaraan dari arah Surabaya menuju Jombang maupun sebaliknya sempat tersendat. Namun aksi itu tak berlangsung lama. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menju kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dan DPRD Kota Mojokerto.