Aksi Mahasiswa Kediri Menolak Kenaikan Harga BBM di Gedung DPRD Ricuh
KEDIRI, FaktualNews.co – Aksi ratusan mahasiswa gabungan dari PMII, GMNI, KAMI dan BEM Kediri Raya, menolak kenaikan harga BBM di gedung DPRD Kota Kediri ricuh.
Massa terlibat aksi saling dorong dengan pihak Kepolisian Kediri Kota, di depan pintu gerbang DPRD Kota Kediri. Massa yang kecewa tidak ditemui Ketua DPRD, memaksa masuk ke gedung DPRD, namun dihadang pihak kepolisian, sehingga terjadi kericuhan.
Kericuhan mereda setelah korlap aksi menenangkan massa. Kapolres Kediri Kota, AKBP Wahyudi kemudian menemui massa dan bernegosiasi. Kapolres Wahyudi hanya memperbolehkan sekitar 25 perwakilan massa untuk masuk dan menyampaikan aspirasi tuntutan mereka kepada anggota dewan.
“Kapasitas ruangan di gedung DPRD Kota Kediri hanya mampu menampung sekitar 25 orang saja, jadi kita hanya mempersilahkan perwakilan yang masuk,” kata AKBP Wahyudi, Kapolresta Kediri yang menemui massa.
Namun, massa tidak mau dan tetap ngotot untuk masuk semua. Mereka ingin mengutarakan aspirasinya di dalam gedung wakil rakyat secara langsung, untuk melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM yang terjadi beberapa hari kemarin.
“Dalam aksi ini sebenarnya kami ingin menemui dan menyampaikan tuntutan kami kepada Ketua DPRD Kota Kediri secara langsung. Mengingat beberapa aksi demo kami sebelumnya hampir tidak pernah ditemui oleh beliau. Namun kami sangat kecewa karena Ketua DPRD Kota Kediri, Agus Sunoto tidak ada dengan alasan sakit,” ujar Rozikin, korlap aksi.
Karena tidak ada titik temu atau deadlock, massa kemudian membubarkan diri. Massa mengancam akan menggelar aksi demo kembali dengan jumlah massa yang lebih besar.