JEMBER, FaktualNews.co-Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jember mendesak seluruh pimpinan DPRD Jember dan pimpinan fraksi untuk menyepakati pakta integritas soal tuntutan menurunkan harga BBM.
Namun terkait hal itu, hanya Fraksi PDI Perjuangan yang tak nampak hadir. Sehingga menyebabkan ratusan mahasiswa dalam aksinya sempat memanas.
Bentuk protes ratusan mahasiswa itu, bahkan sampai terjadi aksi bakar ban di halaman depan gedung DPRD Jember, kemudian dilanjutkan dengan menduduki gedung dewan.
Tidak hanya itu, ditunggu hingga pukul 17.30 WIB, tidak ada satupun anggota ataupun Ketua Fraksi PDI Perjuangan yang menampakkan hidungnya.
Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi bahkan sampai bertaruh untuk merelakan jabatannya dicopot jika Fraksi PDI Perjuangan tidak bersedia menandatangani pakta integritas mahasiswa soal penolakan kenaikan BBM.
“Dengan mengucapkan Bismillahhirrohmanirrohim. Saya pastikan besok (Sabtu) sebelum jam 11. Dari Fraksi PDI P (Perjuangan) sudah menandatangani pakta integritas yang telah diserahkan dari Aliansi BEM se-Jember ini. Jika tidak, tepat pukul 11.00 WIB. Jabatan saya yang akan jadi taruhannya,” kata Itqon sembari disambut riuh dari ratusan mahasiswa di dalam gedung DPRD Jember, Jumat (9/9/2022).
Menanggapi soal taruhan jabatan yang disampaikan oleh Itqon. Dirinya beralasan, hal itu dilakukan untuk menanggapi desakan dari aksi mahasiswa. Agar segera membubarkan diri setelah melakukan aksinya.
“Apa yang saya lakukan itu. Karena Ketua Fraksi PDI Perjuangan ada acara partai di Surabaya. Sehingga karena ada jaminan dari ketua Fraksi PDI Perjuangan melalui telpon tadi yang bicara dengan Pak Kapolres melalui ponselnya Pak Nur Hasan. Menyatakan siap menandatangani pakta integritas dengan mahasiswa ini,” kata Itqon saat dikonfirmasi usai aksi.
“Apalagi tadi disampaikan sedang perjalanan ke Jember. Saya dan kita pastikan datang. Kalaupun tidak datang berarti jadi musuhnya rakyat Jember,” imbuhnya.
Taruhan jabatan yang disampaikan, kata legislator dari PKB ini, bukan tindakan sembarangan.
“Karena terlalu beresiko jika sampai tidak datang. Sehingga tadi saya menaruhkan jabatan saya dan tidak main-main. Jadi saya yakin pasti datang,” katanya.
Terkait penandatanganan pakta integritas yang disampaikan oleh ratusan mahasiswa. Kata Itqon, hanya Fraksi PDI Perjuangan yang belum.
“Untuk fraksi yang tadi tanda tangan ada enam. Kan di DPRD Jember ini ada tujuh fraksi. Hanya Fraksi PDI Perjuangan yang belum tanda tangan. Fraksi yang tanda tangan dari PKB, NasDem, PKS, Pandekar (PAN, Demokrat, dan Golkar), Gerakan Indonesia Berkarya (Gerindra dan Berkarya), dan PPP,” sebutnya.
Terpisah, Korlap Aksi Muhammad Rizal Nurdiansyah mengatakan adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa. Adalah bentuk aksi yang merupakan bentuk penegasan soal protes dengan adanya kenaikan BBM.
“Bahkan adanya aksi membakar ban dan menduduki Gedung DPRD Jember. Karena sebagai bentuk protes kami terhadap tindakan pemerintah yang menaikkan BBM. Karena adanya hal ini, banyak masyarakat yang terdampak dengan kenaikan BBM,” kata Rizal saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Pihaknya menyayangkan sikap dari Fraksi PDI Perjuangan yang tidak tampak hadir menemui massa aksi.
“Karena ketika kita meminta tanda tangan di Pakta Intergritas dengan harus ada Ketua DPRD dan semua Fraksi. Hanya ada satu fraksi PDI Perjuangan yang tidak mau hadir. Sehingga ini merupakan wujud kekecewaan seluruh mahasiswa di Jember, khususnya kami Aliansi BEM se Jember,” tegasnya.
Dengan kondisi itu, kata mahasiswa Universitas dr.Soebandi Jember itu, pihaknya mendesak adanya jaminan. Agar Fraksi PDI Perjuangan secara tegas menunjukkan komitmen dukungannya terhadap aksi ratusan mahasiswa.
“Sehingga ketua DPRD Jember tadi ada jaminan, bahwa besok sampai pukul 11.00 WIB Fraksi PDI Perjuangan tidak tanda tangan. Maka jabatan Ketua DPRD Jember akan dicopot. Besok hal itu akan dibuktikan oleh elemen mahasiswa, dan masing-masing Ketua dari Aliansi BEM. Untuk menegaskan hal ini, dituangkan dalam surat serah terima yang akan diberikan kepada Bapak Ketua DPRD Jember mengenai konsekuensinya,” tandasnya.