JEMBER, FaktualNews.co-Masih terjadi antrean panjang untuk pengurusan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember.
Hal itu tampak di Kantor Dispendukcapil Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Jember. Banyak masyarakat mengantre panjang untuk mengurus dokumen adminduk miliknya.
Terkait hal ini, Kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti mengatakan, pihaknya sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Untuk mengurus dokumen adminduk tidak usah sampai harus antre ke kantor Dispenduk ataupun di kantor desa/kecamatan.
Dengan fasilitas online lewat jaringan aplikasi J-Lahbako (Layanan Harian Buat Administrasi Kependudukan Orang Jember), ataupun Aplikasi Whatsapp (WA) online.
“Kalau sekarang kita temui masih ada antrean panjang, kita akan terus berusaha untuk melayani mereka. Masyarakat sepertinya masih belum paham penggunaan aplikasi online,” kata perempuan yang akrab dipanggil Santi ini saat dikonfirmasi di Kantor Dispendukcapil Jember, Selasa (13/7/2022).
Santi menambahkan bila dirinya selaku pimpinan, mengajak teman-teman untuk terus sosialisasi kepada masyarakat.
Misal ada yang datang ke kantor (Dispendukcapil Jember), pihaknya juga memberitahukan tentang WA online dan aplikasi Lahbako yang bisa dengan cukup datang ke kantor desa/kelurahan, atau kecamatan.
Dengan ramainya masyarakat mengurus data adminduk ke kantor Dispendukcapil Jember, kata Santi, merupakan bentuk kepedulian masyarakat tentang data adminduknya.
“Tapi saya berharap dan menghimbau, tidak perlu semua warga Jember ke kantor Dispenduk. Karena sudah banyak aplikasi yang sudah kita siapkan, dan masyarakat tidak perlu lagi mengantri ke kantor ini. Bahkan sudah ada 117 desa yang mempunyai (tergabung dalam jaringan aplikasi) Lahbako. Dengan aplikasi itu, juga bisa menerima pengurusan adminduk. Syarat-syaratnya sudah cukup lewat aplikasi Lahbako itu,” katanya.
Namun dengan persoalan yang ada terkait penumpukan pengurusan adminduk di kantor Dispendukcapil Jember. Upaya lain juga akan dilakukan.
“Kami berencana akan koordinasi dengan warga di tingkat RT. Karena penting soal sosialisasi ini. Tujuannya adalah langsung menyentuh di tingkat RT. Yang nantinya diajari, dan kemudian dilanjutkan ke masyarakat di bawahnya. Kalau mungkin ada anggaran untuk Pak RT, sosialisasi yang dilakukan bisa membantu untuk paketan datanya,” lanjutnya.
Dalam sehari, lebih jauh Santi mengatakan, ada kurang lebih 500 orang yang melakukan pengurusan adminduk di kantor Dispendukcapil Jember.
“Paling banyak soal e-KTP apakah perubahan status, permohonan e-KTP hilang, ataupun soal dokumen adminduk lain, Akta kelahiran dan lainnya. Tapi saya harap masyarakat bisa manfaatkan aplikasi online. Paling mudah WA Online itu,” ucap mantan Kadinsos Jember ini.
Terpisah Warga Desa Grenden, Kecamatan Wuluhan Jember, Ratna Mahardika, mengatakan dirinya datang ke kantor dispenduk untuk mengurus dokumen e-KTP sebagai syarat soal pengurusan BPJS Kesehatan.
“Tapi saat di kantor desa ataupun mecamatan saya diarahkan untuk langsung ke kantor dispenduk,” ucap Ratna.
Ditanya alasan mengapa tidak menggunakan aplikaai online? Dirinya mengaku bila tidak tahu bila ada layanan online.
“Lah saya tidak tahu kalau ada aplikasi online. Mungkin sosialisasinya kurang. Ya sekarang baru tahu ini. Alhamdulillah terbantu. Tapi ya mungkin perlu sosialisasi lagi ya. Karena mungkin masyarakat lain tidak tahu,” ujarnya.