JEMBER, FaktualNews.co – Meninggalnya salah satu mahasiswi Universitas Jember (Unej) berinisial PP berusia 20 tahun, setelah diantar teman prianya tengah didalami Polres Jember.
Polisi melakukan proses autopsi pada jenazah korban. Baik di luar tubuh maupun bagian organ dalam korban.
Korban mahasiswi angkatan tahun 2021 FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Prodi Kesekretariatan D3 Unej itu, sempat mendapatkan perawatan di Unit Medical Centre (UMC) Unej, Jalan Kalimantan, Jember.
Setelah sebelumnya diantarkan pulang teman prianya ke rumah kos teman korban berinisial A di Jalan Kalimantan gang kelinci, Kecamatan Sumbersari, Jember.
“Untuk saat ini kami masih melakukan serangkaian upaya penyelidikan. Dengan salah satunya kita melakukan (proses) autopsi pemeriksaan (bagian tubuh) luar, maupun autopsi bagian tubuh luar,” kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setyawan.
Dari proses autopsi yang dilakukan, Bagus menyampaikan sementara hasil pemeriksaan pada bagian tubuh luar dari jenazah korban.
“Untuk saat ini memang autopsi dari pemeriksaan luar (tubuh korban), tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan. Untuk pemeriksaan dalam, karena di beberapa organ tubuh korban ini ada beberapa kejanggalan, sehingga dilakukan pemeriksaan penunjang,” ungkapnya.
“Yaitu pemeriksaan patologi anatomi dengan melakukan pemeriksaan uji lab terhadap beberapa organ vital, salah satunya jantung maupun pankreasnya,” sambungnya.
Untuk pemeriksaan patologi anatomi, lanjutnya, dilakukan di RSD dr.Soebandi.
“Kemudian untuk uji sampel organ (bagian dalam), salah satunya juga di bagian lambung. Kami (lakukan) pemeriksaan lab forensik di Polda Jatim, dan hasilnya belum keluar. Kita masih menunggu,” ucapnya.
Terkait hasil pemeriksaan itu, kata Bagus, polisi belum berani menyimpulkan.
“Karena dari dokter sendiri belum menyimpulkan, masih menunggu masih lab. Bisa diduga 2 akibat, yakni memang ada riwayat penyakit ataupun dari faktor eksternal,” katanya.
Bagus juga menambahkan, dalam proses autopsi pada jenazah korban. Polisi juga memeriksa kondisi fisik korban.
“Sudah kita periksa juga, korban tidak sedang hamil. Cuma memang dari beberapa kesaksian teman korban. Menyebutkan seminggu terakhir, korban mengeluh dan mengalami pusing maupun agak pucat. Juga sesak nafas,” ujarnya.
Lebih jauh Bagus juga menyampaikan, selain melakukan proses penyelidikan dengan melakukan autopsi pada jenazah korban.
Polisi juga melakukan proses penyelidikan dengan mengecek kamera CCTV di lokasi tempat antara korban dan teman prianya bertemu, dan lokasi lain.
Untuk pemeriksaan lainnya, bukti2 para saksi, baik itu saksi teman korban, saksi teman kuliah maupun kos, juga termasuk saksi teman pada saat terakhir bersama dengan korban ini.
“Kami juga melakukan pengecekan secara teknologi, memeriksa (kamera) cctv maupun bukti elektronik yang lain,” tandasnya.