FaktualNews.co

Warga Gununggangsir Pasuruan Geruduk Polsek Beji, Protes Dituduh Agustusan Didanai Germo

Peristiwa     Dibaca : 627 kali Penulis:
Warga Gununggangsir Pasuruan Geruduk Polsek Beji, Protes Dituduh Agustusan Didanai Germo
FaktualNews.co/bahrul
Puluhan warga meluruk Kantor Polsek Beji

PASURUAN, FaktualNews.co – Puluhan warga Desa Gununggangsir, RT 01, RW 06, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan menggeruduk Kantor Polsek Beji, Polres Pasuruan, Jumat (16/09/22).

Mereka memrotes polsek karena merasa dituduh menggelar acara pertunjukan dangdut untuk perayaan agustusan dengan dana yang berasal dari germo atau mucikari.

Puluhan warga yang mendatangi Polsek Beji mulai dari pemuda, tokoh masyatakat sampai emak-emak itu dengan membentangkan beberapa poster.

Diantaranya berbunyi ‘Bu Kapolsek kata siapa (acara) Agustusan dapat sumbangan dari germo’ dan ‘Bu Kapolsek aku tukang parkir bukan germo, tapi aku ikut nyumbang’.

Menurut pemuda Karang Taruna David, ia bersama warga menggeruduk Mapolsek Beji, untuk mengkonfirmasi isu perkataan Kapolsek Beji, AKP Yokbet Wally yang membuat resah dan geram masyatakat.

“Kami dapat info dari pak pamong, pihak Polsek bilang, kalau acara orkes dangdut di perayaan agustusan beberapa hari lalu dapat sumbangan dari germo,” ucap David.

Makanya, lanjut David, warga datang ke sini untuk menunjukkan dan membawa daftar nama warga yang menyumbang, yang tidak ada satu pun berprofesi germo. “Ini murni iuran warga,” jelas David saat ditemui awakmedia.

Menurutnya, jika acara orkes dangdut tersebut digelar 9 September 2022 lalu. Acara berjalan kondusif dan hanya dinikmati warga Rt 01 saja.

“Adanya omongan (yang menuduh didanai germo) ini membuat warga resah dan geram. Sehingga, kami membuktikan dengan datang kesini. Sebab, sumber dana ini murni sumbangan pemuda dan warga. Ada yang nyumbang Rp50 ribu, Rp.100 ribu dan ada yang Rp 2 juta,” pungkasnya.

Massa kemudian diterima di aula Polsek Beji. Di hadapan warga, Kapolsek Beji, AKP Yokbet Wally, membenarkan jika dirinya memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyelidikan perihal kabar seorang germo mendanai acara orkes dangdut.

“Bahasa itu saya dapat dari ibu yang anaknya cacat. Ketika saya dapat laporan, ya saya telisik. Bahasa ini juga saya omongkan ke internal di lingkungan polri sendiri,” ungkap Yokbet dalam pertemuan bersama warga.(Bahrul)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah