LAMONGAN, FaktualNews.co – Lanjutan ajang Liga 2 pada pekan ke-4 antara Persela Lamongan menjamu Gresik United di Stadion Surajaya Lamongan, berakhir dengan skor imbang 2-2, Sabtu (17/9/2022)
Pada babak pertama tuan rumah Persela langsung tampil menyerang, alhasil tendangan sudut sisi kiri gawang Gresik United berhasil didapat.
Namun Wirdan Jaka Septian tak mampu mengirim bola ke didepan gawang tim tamu dan berhasil dihalau pemain bertahan Gresik United.
Tendangan sudut tim tamu berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Gresik United. Umpan Sukadana dari pojok berhasil disambut Rafli Mursalim dengan kepala, yang kemudian dioper ke depan gawang. Imam Wiyono gol 0-1 keunggulan tim tamu di menit 12″
Peluang tuan rumah melalui Risoki Putro Utomo yang mampu lepas dari pemain belakang GU. Namun tendangannya yang langsung menuju gawang berhasil diamankan dengan baik penjaga gawang GU, Ulul Arahan.
Tim tamu kbali menjebol gawang Persela. Aksi Zulazahar keluar dari gawang berhasil dimanfaatkan Rafli Mursalim hingga bola meluncur kegawang Laskar Joko Tingkir. 0-2 di menit 34″
Tim tuan rumah berhasil memperkecil ketertinggalan lantaran pemain GU menjatuhkan pemain Persela di kotak 12. Sebelum eksekusi pinalti, kedua pemain terlibat kericuhan dan berhasil diredam oleh kedua pelatih.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, sang kapten Zulham Zamrun berhasil melesatkan bola masuk ke gawang GU. Hingga turun minum, dengan tambahan waktu 3 menit.
Pada babak kedua tandukan nomor Riski Putra Utama mendapatkan peluang usai yang menerima umpan silang dari no 19 membentur mistar gawang GU.
Alhasil pada menit ke-58 Persela menyamakan kedudukan 2-2 dari tandukan Gol musa kosepa yang menerima umpan dari tendagan sudut sisi kiri gawang GU.
Skor imbang hingga peluit panjang dibunyikan dengan tambah waktu 3 menit, namun sebelum seluruh pemain keluar lapangan terjadi sedikit keributan antara suporter dengan pemain Persela.
Menanggapi hasil seri ini, pelatih Gresik United merasa dikerjain oleh hakim lapang.
Fahri Husaini Pelatih Persela Lamongan menyatakan siap menerima segala risiko hasil buruk selama 4 laga, dengan mencetak 7 gol tapi kemasukan 9 gol.
“Dengan semua proses yang menurut saya terlalu gampang ini evaluasi yang paling mendasar adalah statistik pemain,” kata Fahri.