FaktualNews.co

Candi Penataran Blitar, Jadi Ikon Wisata Budaya Bersejarah

Wisata     Dibaca : 935 kali Penulis:
Candi Penataran Blitar, Jadi Ikon Wisata Budaya Bersejarah
FaktualNews.co/Dwi Hariyadi.
Candi Penataran di Blitar.

BLITAR, FaktualNews.co – Candi Penataran Blitar, di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, merupakan wisata sejarah ikon Blitar yang namanya di kenal di seluruh dunia. Wisatawan baik asing maupun local, jika berkunjung ke Blitar mesti mampir ke Candi Penataran.

Tidak hanya ikon wisata Blitar, namun Candi Penataran merupakan situs candi peningalan kerajaan jaman dahulu. Hal inilah para wisatawan sangat penasaran dengan bentruk candi dan setrukturnya.

Selain mempunyai daya tarik berwisata, Candi Penataran juga Cagar Budaya yang hingga saat ini terjaga keindahan maupun keutuhannya, Banyak wisata asing yang memuji keindahan Candi Penataran tersebut.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparbudpora Kabupaten Blitar, Agus M Setiawan mengatakan, trend kunjungan wisatawan ke Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan. Tak hanya wisatawan local, tapi juga wisatawan asing.

Wisatawan asing itu berasal dari bernagai negara. Seperti Italy, Prancis, Amerika, Jerman, dan sejumlah negara lainnya. Saat berkunjung ke Kabupaten Blitar, mereka sudah sudah memetakan wisata mana saja yang akan dikunjungi.

Mayoritas kunjungan wisatawan asing memilih wisata budaya yang mencapai 67,57 persen. Kemudian diikuti ke wisata buatan 27,03 persen dan wisata alam 5,41 persen.

“Ada beberapa titik daya tarik wisata yang menjadi minat wisatawan asing.  Seperti di Candi Penataran,” kata Agus, Minggu (18/9/2022).

Ditambahkan, untuk wisatawan lokal mayoritas masih memilih wisata alam. Rinciannya ada  50,67 persen wisatawan lokal yang berkunjung ke wisata alam terhitung sejak awal tahun hingga bulan lalu.  Kemudian wisata buatan 42,01 persen, dan wisata budaya 7,33 persen.

“Kita optimis sampai Desember 2022 kunjungan wisatawan bisa sampai 2 juta lebih. Ini akan menjadi prestasi yang pernah diraih 2019 sebelum pandemi yang mencapai 2,7 juta dalam satu tahun,” pungkasnya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin