JEMBER, FaktualNews.co-Sekelompok siswa kelas X dan XII di SMK Teknologi Balung, Jember. Merakit motor yang berbahan bakar elpiji. Motor hasil buatan siswa SMK itu, bahkan diklaim lebih irit dibandingkan dengan motor pada umumnya yang berbahan bakar minyak (BBM).
Motor hasil karya siswa SMK itu berbeda dengan motor pada umumnya. Karena menggunakan tiga roda, dan mendapatkan bahan bakar gas dari tabung gas elpiji 3 Kg.
Tabung gas itu diletakkan dibelakang pengemudi motor, dan jika bahan bakar habis. Mak tinggal menggantinya dengan tabung gas elpiji 3 Kg baru.
Menurut salah seorang siswa Deni Setiawan, selain membuat motor dengan berbahan gas elpiji 3 Kg. Dirinya dengan teman-temannya lain berjumlah kurang lebih 10 orang juga menciptakan motor lain yang memiliki mesin hybrid.
Yakni motor dengan berbahan bakar minyak dan listrik. Motor ciptaan para siswa SMK itu, diyakini juga menjadi solusi di tengah melonjaknya harga BBM yang ditetapkan pemerintah.
“Untuk motor berbahan gas dari elpiji. Kita merubah lubang tempat masuknya BBM untuk ditutup, sama pilot jet ditutup. Kemudian diberi selang dimodifikasi dan dipasang pengaman klem untuk bisa menggunakan gas dari Elpiji,” kata Deni saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sekolahnya, Minggu (18/9/2022).
Deni menjelaskan, untuk motor menggunakan tenaga gas dari elpiji 3Kg ini. Dirinya dan siswa lain menyesuikan kebutuhan dari gas untuk menghidupkan mesin motor.
“Kita mengatur kebutuhan gas agar bisa menggerakkan motor dari regulator gas. Jadi bisa menyesuaikan banyaknya gas untuk masuk ke karburator mesin motor,” kata siswa kelas XI Jurusan TSM (Teknik Sepeda Motor) SMK Teknlogi Balung itu.
“Langsung dihidupkan mesinnya. Tapi untuk gas ini tidak bisa terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak gas, mesin motornya malah tidak bisa hidup. Maka dari itu perlu diatur dari regulator gas, berapa banyak gas elpiji yang dibutuhkan untuk menghidupkan atau menggerakkan mesin motor,” sambungnya.
Untuk membuat motor bertenaga gas elpiji ini, katanya, tidak butuh waktu lama. “Motor yang pakai karbu itu bisa langsung dimodifikasi pakai gas elpiji,” katanya.
“Kesulitan kami dalam membuat motor ini, bagaimana mencari alat atau memodifikasi (regulator). Untuk menyesuaikan kebutuhan gas, agar motor bisa bergerak dan hidup. Makanya untuk alat itu (regulator). Kita modifikasi sendiri. Untuk penyesuaian juga berkaitan juga dengan CC (volume ruang silinder) pada mesin motor,” imbuhnya.
Lebih jauh Deni juga menyampaikan, untuk satu tabung gas elpiji 3 Kg. Bisa dipakai untuk menempuh jarak sejauh kurang lebih 300 Km.
“Dengan kecepatan maksimal 50 Km/jam. Jadi lebih irit menurut kami. Juga ramah lingkungan,” ucapnya.
Terpisah, Guru Jurusan TSM SMK Teknologi Balung Ahmad Ashari mengatakan. Teknologi motor berbahan gas elpiji dan hybrid ciptaan siswanya itu. Merupakan solusi dikala melonjaknya harga BBM saat ini.
“Kendaraan motor berbahan gas ini dipakai sebagai kendaraan operasional sekolah. Semisal saat ada kegiatan karnaval ataupun kegiatan lain. Bahan bakarnya dari tabung gas elpiji 3 Kg, dan kalau yang hybrid pakai pertalite (BBM) dan juga bisa dengan motor listrik,” kata Ashari.
Untuk motor ciptaan siswa SMK binaannya yang hybrid. Bisa digunakan bergantian untuk mesin penggerak yang dibutuhkan.
“Kalau mau pakai listrik, tinggal dimatikan mesin (yang pakai BBM), dimatikan kontaknya (kunci motor). On/off motor listrik dihidupkan. Kami meyakini dua motor ini bisa sangat hemat BBM. Saat kondisi harga BBM sekarang melonjak,” sambungnya.