Selamatkan Situs, Ekskavasi Situs Mbah Blawu Menjadi Prioritas
JOMBANG, FaktualNews.co-Ekskavasi Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Jogoroto, Jombang, menjadi prioritas utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang guna selamatkan situs dari limbah B3.
Hal tersebut disampaikan oleh Dian Yunita Sari, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang. “Sekitar area ini juga terdapat limbah B3. Jadi kalau tidak menampakkan, masyarakat tidak akan menjaga struktur bangunan ini. Harapannya dengan adanya proses ekskavasi ini, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga segera memindahkan limbah-limbah ini,” ucapnya pada wartawan pada Selasa (20/9/2022).
Pascaekskavasi ini, pihaknya akan menyiapkan juru pelihara (jupel) situs yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan situs. Sementara itu, untuk bentuk perlindungan situs pasca ekskavasi situs Mbah Blawu ini, pihaknya menyebut masih harus menunggu hasil kajian dari pihak BPK Jatim.
“Yang jelas kita akan menunjuk jupel untuk menjaga situs sebagai cagar budaya dan juga kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak DLH terkait limbah B3 yang ada di sekitar area situs,” ungkapnya.
Ditambahkan Dian bila hal itu dilakukan bertujuan, agar situs lebih aman. Terlebih ia mempertegas bahwa di sekitar area situs juga terdapat limbah B3. “Supaya situs minimal aman dulu, jadi limbah terjauhkan dari lokasi situs. Sementara untuk langkah pertama ini, minimal kita mengamankan situs dulu. Karena terus terang kita sangat khawatir karena di sekitar situ ini ada limbahnya,” ujarnya.
Sehingga mengapa, itu menjadi alasan Situs Mbah Blawu ini menjadi prioritas utama proses ekskavasi dari pihak Disdikbud Jombang. Sementara itu, terkait anggaran yang disiapkan untuk tahap ekskavasi ini. Pihaknya sejatinya menyediakan beberapa tahapan anggaran.
“Kita masih punya tiga anggaran untuk ekskavasi ini, rencananya dua kita siapkan untuk yang pertama di Mbah Blawu ini kemudian yang kedua di Gambang,” katanya.
Alasan Disdikbud Kabupaten Jombang melakukan ekskavasi adalah karena memang pihaknya mendapat informasi bahwa di sekitar lokasi makam Mbah Mblawu ada struktur dan lebih luas.
“Anggaran yang disiapkan Rp 50 juta untuk satu kali ekskavasi. Untuk Situs Mbah Blawu sendiri proses penggalian akan dilakukan selama enam hari. Kedepannya, kami masih menunggu informasi dan kajian lanjutan dari pihak Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur (Jatim) apakah cukup satu kali ekskavasi atau ada tahapan kedua,” ulasnya.
Nanti rekomendasinya seperti apa dari pihak BPK Jatim barulah kemudian pihaknya akan menentukan tindakan lebih lanjut.
“Tugas kami hanya sampai di penyelamatan dan ekskavasi saja. Kedepannya jika nantinya mungkin akan dijadikan tempat wisata dan tidak dibiarkan mangkrak, harapan kami juga sebenarnya situs ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, guna menanggulangi pasca ekskavasi, pihak nya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
“Mungkin bisa dijadikan wisata edukasi, sejarah. Namun semua itu kembali lagi ke masyarakat desa setempat dan bisa saja kedepan kita bekerjasama dengan Disporapar,” katanya memungkasi.
Untuk diketahui, proses ekskavasi akan dilakukan mulai tanggal 19 sampai tanggal 24 September 2022 sesuai dengan hasil kesepakatan dari tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur (Jatim). Dilakukan selama enam hari. (anggit)