SURABAYA, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar program Pangan Murah dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Program ini digelar sebagai upaya pemerintah untuk meredam dampak inflasi paska kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Saya berharap pelaksanaan operasi pasar akan bisa memberi akses lebih mudah dan lebih murah untuk bisa memberikan stabilisasi kekuatan daya beli masyarakat, terutama dampak dari kemungkinan potensi inflasi dan kenaikan BBM,” kata Khofifah, Rabu (21/9/2022).
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengungkapkan beragam kebutuhan pokok yang disediakan dalam Gelar Pangan Murah seperti beras, gula pasir, gula merah, telur, bawang merah, bawang putih, daging ayam, daging sapi dan lain-lain, dijual dengan harga di bawah pasaran.
“Sehingga masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga murah. Sehingga diharapkan jangan sampai ada gejolak harga,” ujar Hadi.
Hadi menyampaikan, dalam kegiatan Gelar Pangan Murah, pihaknya turut menggandeng Bulog, RNI, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Penggilingan Padi binaan.
Nantinya, Gelar Pangan Murah akan diadakan di 20 titik tersebar di 5 Bakorwil se-Jawa Timur.
“Kemarin (Minggu, 18/9/2022) sudah di Jember, berikutnya nanti menyusul. Diharapkan sampai Oktober sudah selesai semua,” lanjut dia.
Selain menyediakan kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran, Gubernur Jatim dikatakannya juga memberikan voucher gratis kepada setiap pembeli untuk bisa ditukar dengan 2 kilogram beras.
“Jadi pesan Bu Gubernur, kalau membantu itu jangan setengah-setengah. Selain ada kebutuhan pokok harganya murah juga diberikan voucher gratis yang bisa ditukar dengan beras 2 kilogram,” tandasnya.
Hadi menambahkan, untuk program P2L merupakan gerakan memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah agar masyarakat bisa memenuhi sendiri kebutuhan pangan secara mandiri.
Dalam program itu, kata dia, keluarga bisa menanam berbagai jenis sayur, buah, dan umbi-umbian diantaranya sayur sawi, kangkung, selada, kelor, terung, tomat, cabai, wortel, dan kentang. Selain itu, keluarga bisa menanam tanaman apotek hidup.
Dengan demikian, kebutuhan pangan bagi keluarga bisa terpenuhi dari halaman rumah masing-masing tanpa perlu ke pasar.
“Terutama cabai, cabai kan diprediksi Bulan Desember harganya naik. Sekarang saja sudah naik. Jadi kalau setiap rumah tangga punya tanaman cabai, nanti pada saat terjadi kenaikan harga cabai mereka tidak akan merasakan,” tandasnya.