Peristiwa

Terlibat Tawuran, 25 Pelajar Surabaya Diamankan, Dua Terluka

SURABAYA, FaktualNews.co – Para pelajar antar-Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya, Kamis (22/9/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB terlibat tawuran di kawasan Wonokromo.

Atas adanya peristiwa tersebut 25 ABG itu diamankan Unit Reskrim Polsek Wonokromo. Selain itu, atas kejadian tersebut juga menyebabkan dua orang mengalami luka, kini mereka sedang dilakukan pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.

Dari informasi yang dihimpun FaktualNews.co, peristiwa tawuran antar pelajar itu terjadi di Jalan Upa Jiwa, Wonokromo, Surabaya. Sebelumnya tawuran sudah terjadi pada siang harinya yang berakhir pada malam hari.

“Benar, kejadiannya di Jalan Upa Jiwa. Hal tersebut mengakibatkan 2 orang anak terluka. Yang kami amankan 25 orang,” kata Kapolsek Wonokromo, Kompol Riki Donaire Piliang, Jumat (23/9/2022).

Riki menjelaskan, sebelum berhasil menggagalkan tawuran tersebut, pihaknya mendapat informasi adanya tawuran yang dilakukan dua kelompok pelajar SMA. Pihaknya lantas berkordinasi dengan Satpol PP, Koramil untuk mengecek ke TKP.

Sampai di lokasi, rupanya benar. Ada tawuran pelajar antara dua sekolah. Puluhan remaja yang terlibat tawuran itu langsung diamankan. Sementara dua korban yang terluka dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

“Menurut informasi, awal dari kejadian ini adalah adanya ketersinggungan. Bahwa dari salah satu sekolah (kelompok pelajar) melakukan upload di medsos yang intinya mengejek sekolah yang satunya lagi,” jelasnya.

Akibat ketersinggungan itu, salah satu kubu pelajar mencari tahu dan berkomunikasi dengan kubu yang mengunggah postingan menyinggung tersebut di Medsos. Kemudian, mereka dengan jumlah sama banyaknya bertemu di Jalan Upa Jiwa. Di sana, kemudian terjadilah bentrok hingga mengakibatkan dua anak terluka.

“Pada saat mereka bertemu, mungkin ada permasalahan yang tidak selesai. Kemudian emosi lalu ada pemukulan yang dilakukan salah satu sekolah (kubu pelajar) terhadap kelompok lain, sehingga mengakibatkan 2 orang korban itu,” tambahnya.

Saat ini, kata Riki, puluhan remaja yang diamankan itu masih berada di Polsek Wonokromo untuk dilakukan pemeriksaan intensif. Pihak sekolah dan orang tua pelaku tawuran juga turut dipanggil.

“Kami juga memanggil pihak sekolah maupun dari pihak orang tua, untuk menyampaikan kepada orang tuanya dan dari pihak sekolah. Artinya sama-sama dengan kami melakukan pembinaan,” tegasnya.

Dari kejadian ini, pihaknya pun mengimbau apabila ada permasalahan, tidak perlu upload bernada ejekan di Medsos. Sebab, hal itu disinyalir sebagai pemantik ketersinggungan pihak lain.

“Jadi harus lebih bijak memanfaatkan media sosial. Apalagi masih bersekolah. Dan fokus utama adalah mencari ilmu. Bukan mencari musuh,” papar Riki.

Terhadap puluhan remaja yang terlibat dalam tawuran tersebut, mereka hanya mendapat sanksi wajib lapor. Namun, polisi masih terus mendalami dan berkoordinasi dengan orang tua korban yang hingga kini belum bisa hadir untuk memberi keterangan.

“Tapi ini masih kami dalami, karena kedua orang tua anak yang jadi korban belum bisa hadir. Ada pekerjaan yang belum bisa ditinggalkan. Sehingga kami masih berkoordinasi untuk menunggu kedua orang tua tersebut,” pungkasnya.