JEMBER, FaktualNews.co – Panen edamame di Jember meningkat 6 persen dengan dilakukannya proyek Agro Solution.
Proyek tersebut dilakukan PT. Petrokimia Gresik, dengan menyasar petani edamame pada demonstration plot (demplot) di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.
Dalam pelaksanaannya, proyek Agro Solution itu juga menggandeng PT. Mitratani Dua Tujuh. Sebagai produsen edamame yang ada di Jember.
Menurut Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, dari hasil panen demplot, proyek Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga 13,2 ton/Ha atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan budidaya petani sebelumnya yang hanya 12,4 ton/Ha.
“Begitu juga dengan pendapatan petani juga mengalami peningkatan, petani edamame Jember memperoleh pendapatan sebesar Rp 82,2 juta/Ha. Penghasilan ini bertambah 7 persen atau Rp 5,5 juta/Ha dibandingkan dengan hasil sebelumnya sekitar Rp 76,7 juta/Ha,” kata Digna saat dikonfirmasi di sela kegiatan panen demplot, Senin (26/9/2022).
Untuk Jawa Timur bagian timur, terkait proyek Agro Solution dilakukan di wilayah Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang.
“Project Agro Solution telah menyasar di lahan seluas 7.599,31 Ha dengan melibatkan 3.484 petani. Sedangkan komoditas yang digarap diantaranya padi, tebu dan hortikultura. Dalam program ini, Petrokimia Gresik memiliki tanggung jawab pendampingan budidaya dengan menyediakan layanan Mobil Uji Tanah untuk melihat kondisi tanah, sehingga komposisi pemupukannya akurat dengan hasil optimal. Kemudian menyediakan pupuk berkualitas, kawalan pengendalian hama,” bebernya.
“Untuk hasil pupuknya jika ada yang kurang asam kita sesuaikan. Tentunya hasilnya yang bisa dirasakan sekarang. Dengan meningkatkan 6 persen dari sisi produktifitas dan 7 persen dari usaha taninya,” ujarnya.
Terpisah Direktur PT Mitratani Dua Tujuh, Arif Suhariadi mengatakan, adanya proyek Agro Solution selain meningkatkan hasil para petani. Juga membantu produktifitas dari kebutuhan edamame. Terlebih lagi pasca pandemi Covid-19.
“Untuk produksi ekspor edamame, kita masih terbesar di berbagai negara. Terutama Jepang. Sehingga untuk program Agro Solution ini, sangat membantu untuk (menambah produktifitas edamame) kami. Sehingga kami berharap kualitas dan produktifitas kami,” ujar Arif.
Terkait produktifitas edamame, Arif juga menyampaikan, pada triwulan ketiga di 2022 ada peningkatan produktifitas edamame kurang lebih 7-10 persen.
“Kondisi itu dirasakan, setelah pasca Covid-19. Kurang lebih 1000 ton, yang kemudian dapat kami ekspor ke lima benua. Itu di luar Jepang ya. Seperti ke Amerika, Australia, dan (Benua) Eropa tentunya,” ujarnya.
“Dengan kolaborasi ini, selama kurang lebih 3 bulan ada pertumbuhan. Benar Produktifitas (bertambah) 6 persen, usaha tani juga bertambah 7 persen,” sambungnya.