FaktualNews.co

Ini Penyebab Suhu di Surabaya dan Wilayah Jatim Panas Menyengat

Peristiwa     Dibaca : 503 kali Penulis:
Ini Penyebab Suhu di Surabaya dan Wilayah Jatim Panas Menyengat
Ilustrasi

SURABAYA, FaktualNews.co – Fenomena equinox tengah melanda Kota Surabaya dan sekitarnya. Akibatnya, suhu di kota ini terasa lebih panas dari biasanya.

Melalui rilis yang dibagikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, suhu udara di Surabaya serta beberapa wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan sejak 23 September 2022. Terakhir suhu tercatat mencapai 35 – 36 derajat celcius.

“Hal ini disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis equator (equinox) dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan equator,” tulis rilis yang dibagikan Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda Teguh Tri Susanto, Selasa (27/9/2022).

Teguh menyampaikan, fenomena equinox normal terjadi secara periodik dua kali dalam setahun. Yang pertama pada 21 Maret 2022, sementara baru-baru ini terjadi 23 September 2022.

“Dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas (heat wave),” lanjutnya.

Ia menambahkan, ketika matahari bergerak menuju selatan garis katulistiwa. Maka wilayah Jawa Timur akan mengalami peristiwa kulminasi utama antara tanggal 11 – 14 Oktober 2022. Yakni, biasa dikenal dengan hari tanpa bayangan.

“(Karena) matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri,” katanya.

Di bulan Oktober nanti kata Teguh, suhu udara Kota Surabaya diperkirakan akan semakin terasa panas. Begitu juga dengan wilayah lain di Jawa Timur.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama, melengkapi diri dengan pelindung, meningkatkan daya tahan tubuh serta banyak minum air putih supaya terhindar dari dehidrasi.

“Apalagi bulan depan akan memasuki masa peralihan alias pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul