SITUBONDO, FaktualNews.co – Dampak kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu kenaikan harga kedelai. Saat ini harga kedelai di Situbondo mencapai Rp 14 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga kedelai Rp 12 ribu per kilogram.
Sehingga untuk mengantisipasi kerugian pasca naiknya harga kedelai, para pengusaha tahu di Kabupaten Situbondo menaikan harga hingga 20 persen. Harga tahu yang sebelumnya di kisaran Rp 20 per papan, kini menjadi Rp 23 ribu per papan.
”Iya benar, harganya naik drastis, sehingga pemilik pabrik tahu ini kelimpungan,” ujar Ahmad Syukur, karyawan home industri tahu, Kamis (29/9/2022).
Menurut dia, kenaikan harga kedelai tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu. Padahal, harga normalnya Rp 12 ribu. ”Kenaikan drastis saat diumumkannya harga kenaikan harga BBM,”bebernya.
Syukur menegaskan, merangkaknya harga kedelai itu, dibarengi produksi yang harus meningkat. Dalam sehari, satu kuintal kedelai bisa dijadikan 82 papan tahu.
”Biasanya sehari saya menghabiskan 1,5 kuintal kedelai lebih, yang bisa memproduksi hingga 100 papan tahu,” terangnya.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, pihaknya terpaksa menaikkan harga produksi tahunya. Kenaikan memang tidak begitu signifikan, tapi cukup menutupi kerugian.
”Kenaikannya hanya 20 persen saja. Harga sebelumnya di kisaran Rp 2000 per papan,” pungkasnya.
Sementara itu, Budiono, salah satu pembeli tahu mengaku adanya kenaikan harga tersebut sebenarnya cukup membebani pembeli. Terutama pembeli yang hendak untuk dijual kembali.
“Dari produksi saja sudah mahal, terpaksa kita menjualnya juga lebih mahal,” katanya.
Budiono mengatakan, kenaikan harga tersebut memang cukup disikapi tenang oleh masyarakat. Karena, menurut mereka wajar adanya kenaikan di tengah kenaikan harga BBM.
“Mau bagaimana lagi, jika BBM naik tentunya semuanya akan mengalami kenaikan,” jelasnya.