FaktualNews.co

Proses Investigasi Dugaan Perpeloncoan di FT Unej Tidak Sesuai Target

Peristiwa     Dibaca : 533 kali Penulis:
Proses Investigasi Dugaan Perpeloncoan di FT Unej Tidak Sesuai Target
Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayat saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. 

JEMBER, FaktualNews.co – Dugaan perpeloncoan (perundungan) terhadap mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik Universitas Jember (FT Unej) saat ospek atau kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MB) masih dilakukan proses investigasi.

Tim investigasi bentukan Rektorat Unej masih mendalami kasus dugaan perpeloncoan itu. Terkait proses investigasi yang sebelumnya ditargetkan selesai dalam kurun waktu seminggu, disampaikan Humas Unej bila proses tersebut belum selesai.

“Kemarin tanggal 28 September adalah waktu batas terakhir dari tim investigasi untuk menelusuri persoalan di Fakultas Teknik Unej. Terkait dugaan perpeloncoan saat kegiatan P2MB,” kata Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayat saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (29/9/2022).

Namun demikian, masih menurut Rokhmad bila tim masih melakukan pendalaman untuk jadi laporan ke Wakil Rektor (Warek) 1. “Sehingga karena pendalaman, agar info lebih gamblang dan jelas, maka perlu dilakukan perpanjangan waktu untuk tim investigasi bekerja untuk pendalaman itu,” lanjutnya.

Terkait pendalaman proses investigasi yang dilakukan, kata pria yang juga akrab dipanggil Didung ini, sebagai upaya untuk benar-benar memastikan adanya dugaan kasus perpeloncoan yang terjadi kepada para maba.

“Dalam hal ini tentunya dari universitas ingin hal ini lebih cepat dan lebih baik. Sampai kapan ya semoga tidak terlalu lama, seperti yang disampaikan pak WR (warek) 1 yang mengharapkan target waktunya satu minggu,” ujar Didung.

Namun demikian, lanjutnya, dari progres yang dilakukan untuk proses investigasi. Dinilai sudah cukup banyak informasi yang diperoleh. “Tinggal sedikit dari pendalaman yang harus dilakukan,” katanya.

Lebih lanjut Didung juga menyampaikan, dilakukannya proses pendalaman kasus yang dilakukan oleh tim investigasi nantinya akan diungkapkan langsung saat sudah selesai dilakukan.

“Untuk pendalaman kalau itu kewenangan tim yang menyampaikan. Tapi hanya disampaikan bahwa dirasa perlu dilakukan pendalaman ini,” katanya.

Terkait dilakukannya proses pendalaman kasus oleh tim investigasi itu. Didung menegaskan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan dari pihak Unej untuk mengungkap persoalan yang ada.

“Terkait proses yang dilakukan tim investigasi ini, sepanjang yang kami rasakan. Tim bekerja sangat serius, Pak Biro 1 Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Unej dan sekretaris turun sendiri untuk ikut mengawasi. Ya dari sini bisa kita nilai tingkat keseriusan untuk pengungkapan kasus ini. Intinya hasil dari tim investigasi. Biar tim dan Warek 1 yang nanti akan menyampaikan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ospek Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) diwarnai perploncoan. Banyak orang tua maupun keluarga mahasiswa baru (maba) yang protes ke kampus. Mereka tak terima anaknya dijadikan sasaran perploncoan yang tak masuk akal.

Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej buka-bukaan betapa kejamnya ospek tersebut. Keponakan Arif bahkan sampai ketakutan tak mau masuk kuliah. Arif meminta agar nama keponakannya diinisialkan jadi VV.

Arif juga mengatakan, kegiatan ospek tersebut memang tidak ada di agenda resmi fakultas. Penyelenggaranya adalah BEM fakultas. Tema ospek tersebut adala BEAT’ 22 ‘Aiming New Generation of Engineering Student’.

Kegiatannya di luar kampus. Salah satunya di kafe yang ada di Jalan Mastrip. Namun, menurut Arif, dekanat kampus harusnya tahu ada kegiatan tersebut. Untuk kegiatan Ospek itupun dinilai tidak wajar, karena dilakukan dari pukul 20.00 sampai pukul 03.00.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris