Harga BBM Naik, Pengrajin Pesawat Mainan di Pasuruan Mengeluh Sepi Pembeli
PASURUAN, FaktualNews.co – Ismail alias Ijo Lomot pengrajin pesawat mainan anak-anak di Dusun Karang Poh, Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan keluhkan kondisi usahanya terus menurun semenjak pandemi ditambah naiknya harga BBM (bahan bakar minyak).
Hampir tiga tahun terakhir, selama pandemi, volume penjualan usaha rumahan miliknya tersebut cenderung merosot. Belum lagi, pulih, kini usahanya kembali meredup terkena efek domino kenaikan harga BBM.
Ditemui di rumahnya, Ismail alias Ijo Lomot mengatakan, sebelum pandemi per bulan ia mampu membuat memasarkan sebanyak 10 ribu hingga 16 ribu unit mainan anak-anak.
“Namun saat ini saya hanya mampu menjual 4 ribu mainan pesawat dalam sebulan,” ucap Ijo Lomot sapaan akrabnya sambil menunjukkan mainan yang dibuat, Sabtu (01/10/22).
Hantaman terhadap usahanya dimulai saat pandemi. Kemudian BBM naik, yang berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok produksi. Itu ditambah daya beli masyarakat juga mengalami penurunan.
“Bahan baku produksi naik mencapai 10 sampai 15 persen, dampak ini juga karena efek kenaikan BBM. Kemudian daya beli masyarakat melemah, sehingga pengusaha kecil seperti saya ini juga kena dampaknya,” keluhnya.
Ijo Lomot mengaku tidak berani menaikkan harga jual barang yang ia buat meski harga BBM dan bahan baku naik. Sebab, di saat kondisi ekonomi sulit seperti ini, bukanlah pilihan bijak menaikkan harga produk.
Saat ini penjualan hanya ia lakukan secara online, baik melalui Grup WhatsApp maupun melalui akun media sosial seperti Facebook. Dari hasil kerajinan tangannya, pernah ia mampu memasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Pemasarannya mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Jakarta dan Jabar. Untuk harga di area Jawa Timur Rp 5 ribu, sedangkan di luar Jawa Rp 5.500,” pungkasnya.(bahrul)