Peristiwa

Kebakaran Rumah di Jember Dua Orang Terluka

JEMBER, FaktualNews.co – Kebakaran di pemukiman warga padat penduduk, terjadi di Jalan Perkebunan Durjo, Dusun Krajan, Desa Karang Pring, Kecamatan Sukorambi, Jember, sekitar pukul 8.15 WIB, Kamis (6/10/2022).

Dari pantauan di lokasi kejadian, diketahui satu rumah seluas 6 x 9 meter milik warga Surani (50) ludes habis terbakar. Sebanyak empat rumah yang saling bersebelahan juga terdampak.

Dalam musibah kebakaran itu, menyebabkan korban dua orang mengalami luka bakar 40 persen pada bagian tubuhnya. Yakni Latifa (40) dan Totok (40).

Selain itu, juga ada satu orang korban lainnya jatuh dari atas atap rumah. Saat berusaha untuk memadamkan kobaran api.

“Kebakaran itu tadi terjadi pagi sekitar pukul delapan, setelah kami terima laporan satu armada truk damkar bersama 8 orang personel langsung menuju lokasi kebakaran. Kami sampai di lokasi selang 15 menit dan langsung berusaha memadamkan api,” kata Danru Mako A Pemkab Jember UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Satpol PP Pemkab Jember, Suharto saat dikonfirmasi disela pemadaman api.

Terkait kebakaran tersebut, kata Suharto, diduga sumber api berasal dari api kompor gas yang menyambar tumpukan botol bensin.

“Saat itu Bu Arin (Latifa) memasak di dapur yang berada di lorong, dekat tetangganya rumah Bu Titin (Surani). Kebetulan Bu Arin juga jualan bensin. Jadi diduga api dari kompor itu menyambar bensin. Sehingga menyebabkan rumah Bu Titin terbakar,” ulasnya.

Namun demikian, lanjutnya, terkait penyebab pasti kebakaran nantinya akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Namun karena api cepat membesar, rumah Surani pun sampai ludes terbakar. Sementara rumah milik Latifa, dan 3 tetangga lainnya juga terdampak.

“Akibat kebakaran itu, juga memberikan dampak ke rumah tetangga lainnya. Milik Bu Arin (Latifa) dan Bu Silfi yang bersebelahan terdampak pada bagian atap. Juga milik Pak Rudi dan Pak Mahfud terdampak pada bagian dapur,” ungkapnya.

Selain itu dari kebakaran tersebut, Suharto mengatakan, juga mengakibatkan jatuh korban. Dimana saat itu, para korban itu bermaksud untuk memadamkan api saat kejadian.

“Korban luka terbakar kurang lebih 40 persen dialami Bu Arin dan suaminya Pak Totok. Kemudian korban lainnya Tohrir, yang jatuh dari atap setinggi kurang lebih 3 meter. Saat juga berupaya membantu memadamkan api,” sambungnya menjelaskan.

Untuk proses pemadaman api dan pendinginan, kata Suharto, kurang lebih membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

“Dalam proses pemadaman dan pendinginan itu, kami menghabiskan dua tangki air kapasitas 6000 liter. Tadi sempat mencari sumber air ke wilayah lain sejauh kurang lebih dua kilometer dari lokasi kebakaran,” ujarnya.

“Untuk kerugian ditaksir kurang lebih Rp 60 juta, kemudian untuk para korban langsung dibawa ke Puskesmas Sukorambi untuk mendapat pertolongan,” imbuhnya.