JOMBANG, FaktualNews.co – Bagi umat Islam, Jumat merupakan hari istimewa dibandingkan enam hari lainnya dalam seminggu.
Sejumlah kejadian bersejarah terjadi pada Jumat yang kian melengkapi keutamaan hari itu. Tidak hanya di masa lalu, di masa depan pun kiamat akan terjadi pada Jumat.
Hal ini tergambar pada hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Hari yang baik saat terbitnya matahari adalah Jumat. Hari tersebut adalah hari diciptakannya Adam, hari ketika Adam dimasukkan ke dalam surga dan hari ketika Adam dikeluarkan dari surga. Hari kiamat tidaklah terjadi kecuali pada Jum’at,” (H.R. Muslim).
Oleh karena itu, Jumat dianggap sebagai hari yang paling utama atau sayyidul ayyam dalam seminggu, yang juga dianggap sebagai hari raya mingguan dalam setiap pekannya. Dari Anas bin Malik, Nabi SAW pernah bertanya pada Jibril, ‘Hari apa ini?’, Jibril pun menjawab:
“Hari ini adalah hari Jum’at yang Allah jadikan sebagai id [hari raya] bagimu dan umatmu,” (H.R. Abu Ya’la).
Keutamaan lain pada Jumat juga tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidaklah matahari terbit dan tenggelam pada suatu hari yang lebih utama dari hari Jumat,” (H.R. Ahmad, Abdur Rozak, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).
Doa Pagi Hari Jumat
Dilansir dari NU Online, memasuki pagi pada hari Jumat, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Bacaan latinnya: “Astagfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi”
Artinya: “Aku memohon kepada dzat yang tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, Maha Kekal dan aku bertaubat kepada-Nya”
Doa di atas dianjurkan untuk dibaca tiga kali setiap Jumat pagi. Anjuran ini tercantum dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah yang dirujuk dari hadis Anas bin Malik RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca ‘Astagfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi‘ sebanyak tiga kali pada Jumat pagi sebelum shalat Ghadat (Subuh), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan,” (H.R. Ibnu Sinni).
Nabi bersabda, “Tidaklah seseorang mandi pada hari Jumat, dan bersuci semampunya, berminyak, atau mengoleskan minyak wangi, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan salat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan ketika imam berkhotbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya) antara Jumat tersebut hingga Jumat berikutnya.” (H.R. al-Bukhari)
Melihat keistimewaan hari Jumat tersebut, maka umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan pada hari tersebut. Salah satunya adalah membaca Surah al-Kahfi.
Dalam “Membaca Sura Kahfi pada Hari Jumat ” oleh Muhyiddin Abdusshomad, terdapat riwayat dari Abi Said Al-Khudri, ia berkata, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya antara dia dan rumah yang penuh dengan keindahan.” (Sunan Ad-Darimi, 3273)
Dari keterangan di atas, membaca Surah al-Kahfi merupakan sunah rasul dan dapat menjadi amalan bagi umat Islam. Dalam hal ini, membaca surah tersebut dapat dimulai sejak Kamis malam, karena perhitungan hari dalam kalender Qamariyah dimulai sejak matahari terbenam pada hari sebelumnya.