Atap Bangunan SDN di Jember Ambruk, 4 Kelas Tidak Bisa Dipakai KBM
JEMBER, FaktualNews.co – Atap bangunan SDN Gelang 7 Dusun Lanasan, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jember, ambruk, Sabtu (8/10/2022).
Ambruknya atap bangunan sekolah itu akibat kerangka galvalum tidak mampu menahan beban atap sekolah yang terlalu berat.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, SDN tersebut berdiri sejak 1984. Kemudian sekitar 2009 lalu, pernah mendapat dana alokasi khusus (DAK) untuk dilakukan rehab pada bagian atap bangunan.
Beruntung tidak ada korban dalam musibah ambruknya atap bangunan sekolah tersebut yang berada di wilayah pelosok itu. Pasalnya hari ini, para siswa libur perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Atap bangunan sekolah ini ambruk dan rusak berat. Terutama bagian kelas 1, 2, 3, dan 4. Beruntung tidak ada korban, karena siswanya libur,” kata Anggota TRC BPBD Jember Rezha Pratama saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Mengetahui informasi ambruknya atap sekolah tersebut, kata Rezha, anggota TRC BPBD Jember langsung melakukan asessment dengan mengirimkan 17 orang personel.
“Selain itu, kami juga dibantu anggota dari Polres Jember, TNI, dan unsur relawan lainnya,” kata Rezha.
Dari hasil Asessment, Rezha menjelaskan, akibat atap bangunan ambruk itu. Diketahui 4 ruanh kelas mengalami rusak berat.
“Selain itu, ruang MCK juga rusak berat, dua kelas lainnya alami rusak ringan,” sebutnya.
Dengan kejadian atap bangunan ambruk itu, Rezha menambahkan, kegiatan belajar mengajar siswa dipastikan terganggu.
Sehingga TRC BPBD Jember mendirikan dua tenda darurat sebagai ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) sementara.
“Selain itu, untuk ruang kelas darurat itu, juga dibantu satu tenda darurat dari Polres Jember. Untuk jumlah siswa ada 176 orang dari kelas satu sampai enam, dan terganggu kegiatan belajarnya,” ujar Rezha.
Terpisah, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo diketahui juga ikut turun ke lokasi sekolah ambruk. Hery memantau dan memimpin langsung proses pembersihan puing-puing bangunan yang ambruk.
“Kami turun ke lokasi untuk ikut membantu pembersihan puing-puing bangunan rusak. Kelas 1-4 rusak berat, kelas 5-6 rusak ringan,” kata Hery.
Terkait musibah itu, lanjutnya, beruntung tidak ada korban. “Karena sekolah sedang libur, Alhamdulillah nihil korban. Selanjutnya kita bantu dirikan tenda darurat untuk KBM sementara. Selain itu koordinasi dengan Pemkab Jember dan Muspika untuk proses perbaikan selanjutnya,” katanya.
“Lebih lanjut nanti Pemkab Jember yang menangani,” imbuhnya.