Pasca Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Liga Pelajar di Situbondo Dihentikan Sementara
SITUBONDO, FaktualNews.co – Pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, yang mengakibatkan ratusan Aremania dan dua personel Polri meninggal, kompetisi sepak bola liga pelajar, Bupati Situbondo Cup 3 tahun 2022, dihentikan sementara oleh Asprov PSSI Jawa Timur.
Ketua Panitia, Rachman Fadli K mengatakan, panitia penyelenggara telah menerima surat rekomendasi dari Asprov PSSI Jawa Timur (Jatim). Dalam surat tersebut disampaikan seluruh Askab/Asprov Jatim untuk menghentikan seluruh aktivitas kompetisi selama satu minggu ke depan. Namun, saat akan diputar kembali, panitia diwajibkan melakukan koordinasi dengan petugas keamanan dan para guru sekolah.
“Rekomendasi yang kami terima itu niatnya bagus. Karena dunia sepak bola saat ini sedang berkabung, akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang. Itu pun hanya satu pekan event sepak bola bupati cup dihentikan sementara. Setelah itu bisa diaktifkan kembali,” ujar Rachman, Jumat (7/10/2022).
Menurut dia, untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya, panitia mempersiapkan keamanan pertandingan di Stadion Gelora Muhammad Saleh. Agar kompetisi tersebut dapat berjalan dengan aman, kondusif dan tertib. “Dengan melibatkan pihak sekolah kami mensyaratkan pihak sekolah itu harus ikut ke stadion kalau anak didiknya bertanding. Dari pihak guru olahraga maupun guru lainnya. sehingga mereka dapat mengontrol emosional dari muridnya tersebut,” bebernya.
Lebi jauh Rahman menjelaskan, pelaksanaan kompetisi sepak bola bupati cup digelar kembali setelah banyak permintaan dari para pemain sepak bola. Pasalnya, sebelum adanya Covid-19. Liga pelajar sepak bola dua kali digelar. “selama dua tahun kegiatan olahraga sepak bola dihentikan. Karena saat ini kondisi pandemi Covid-19 mulai melandai, kami menerima permintaan dari sejumlah guru olahraga, agar kompetisi sepak bola diaktifkan kembali,” kataya.
Menurutnya, hal itu menjadi masukan yang positif. Pasalnya, dari event tersebut digelar untuk menjaring talenta muda baru dalam dunia olahraga sepak bola. “mereka yang bertanding terdiri dari pelajar SMP dan SMA. Usianya minimal 12 tahun, dan maksimal 16 tahun,” jelasnya.
Kata dia, paska pertandingan itu digelar, sejumlah atlet terbaik akan mendapat pembinaan khusus. agar skill yang dimiliki bisa dapat dilatih hingga memiliki kemampuan lebih di bidang sepak bola.
“Dari event ini nanti para atlet berbakat disaring untuk menjadi pemain di liga PS3 (Persatuan Sepakbola Seluruh Situbondo). dalam tim tersebut nantinya bisa bertanding keluar dan bisa membawa nama baik Kabupaten Situbondo,” pungkasnya.