Bertakwa dan Rezeki yang Tak Disangka-sangka
JOMBANG, FaktualNews.co – Umat Islam percaya bahwa salah satu sarana mendapatkan rezeki di antaranya adalah melalui cara yang tak disangka-sangka.
Karena Allah SWT sendiri menjanjikan dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3, yang artinya, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
Memahami ayat ini, diakui atau tidak, sebagian besar orang akan berpikir sebagai obyek penerima rezeki yang tak disangka-sangka tersebut. Merasa diri sudah menjadi orang bertakwa, sehingga merasa berhak pula untuk mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka.
Tidak jarang dalam kehidupan sehari-hari, ketika sekelompok orang tengah berada dalam situasi putus asa, ada yang kemudian mengucapkan, “Percaya saja nanti akan ada rezeki.”
Sebuah keyakinan yang baik memang, bahwa Allah SWT tidak mungkin menelantarkan hambanya di dunia ini tanpa memberinya rezeki. Janji Allah SWT dalam surat Hud ayat 6, “Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
Namun, harus pula disadari bahwa rezeki yang diberikan Allah SWT juga melalui perantara sesama manusia, tidak seketika turun dari langit. Apa saja kebaikan yang kita dapatkan tidak pernah lepas dari peran orang lain di dalamnya.
Dalam suatu hadis, Mush’ab bin Sa’ad berkata bahwa Sa’ad menganggap bahwa dirinya memiliki kelebihan dibanding orang lain.
Maka Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, “Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki melainkan karena adanya (do’a) orang-orang yang lemah (diantara) kalian.” (HR Bukhari no. 2681 dishahihkan ijmak ulama).
Karena itu dalam memahami konsep tentang rezeki yang tak disangka-sangka, kita juga jangan hanya berpikir sebagai obyek penerima, tapi juga subyek perantara. Dalam bahasa gaul ada istilah memberikan surprise atau kejutan.
Jika dikaji lebih mendalam, bukankah sebenarnya tindakan itu juga berakar dari keyakinan tentang rezeki yang tak disangka-sangka? Hanya memahaminya dari sudut pandang subyek perantara rezeki.
Sehingga kita jangan hanya merasa diri telah menjadi orang baik, orang yang bertakwa, yang suatu saat akan mendapat rezeki tak disangka-sangka. Tapi kita harus belajar meyakini, orang-orang di sekitar kita banyak juga orang bertakwa. Dan sesuai janji Allah SWT, mereka pun akan mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka.
Masalahnya, tertarikkah kita menjadi subyek perantara dari rezeki yang tak disangka-sangka itu?
Mari mengubah mindset tentang takwa dan rezeki tak disangka-sangka ini dengan memperhatikan orang di sekeliling kita. Jika ada orang yang menurut kita termasuk bertakwa, berilah dia sesuatu yang bermanfaat dan bisa menjadi surprise bagi dia.
Dengan sering menjadi subyek perantara rezeki yang tak disangka-sangka bagi orang lain, merupakan doa tersendiri agar orang di sekeliling kita menjadi bertakwa. Dan dengan berada di sekeliling orang bertakwa, mudah-mudahan hidup kita lebih berbahagia. Aamiin.