FaktualNews.co

Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Sejumlah Gunung di Mojokerto Ditutup Sementara 

Peristiwa     Dibaca : 632 kali Penulis:
Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Sejumlah Gunung di Mojokerto Ditutup Sementara 
FaktualNews.co/Istimewa.
Ilustrasi.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo menututup sementara seluruh jalur pendakian gunung di Mojokerto. Di antaranya Gunung Arjuno, Welirang, Anjasmoro, dan Biru mulai 9-15 Oktober 2022.

Pengendali Ekosistem Hutan Tahura R Soerjo Niluh Novyanthi, penutupan  jalur pendakian dilakukan menyusul prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG yang harus diantisipasi untuk keselamatan pendaki.

“Sekarang ada imbauan dari BMKG cuaca lagi ekstrem, ada petir, hujan deras dan angin. Kami khawatir dengan keselamatan para pendaki sehingga kami tutup dulu,” kata, Selasa (11/10/2022).

Selain jalur menuju puncak empat gunung tersebut, pihaknya juga menutup jalur menuju Bukit Pundak  yang berada di kawasan Gunung Welirang dan Bukit Watu Jengger  berada di wilayah Gunung Anjasmoro.

Selama penutupan pengelola Tahura Raden Soerjo akan menerjukan personel untuk menjaga pos-pos pendakian. Patroli digelar rutin setiap dua hari sekali ke masing-masing gunung dan bukit untuk mencegah pendakian ilegal.

“Total personil untuk penjagaan pos dan patroli 50-60 orang, termasuk perbantuan polisi hutan,” jelas Niluh.

Meski penutupan sementara dilakukan sampai 15 Oktober, tidak menutup kemungkinan penutupan diperpanjang. Hal itu dilakukan apabila BMKG kembali mengeluarkan peringatan cuaca extream.

Sementara, jalur pendakian ke Gunung Penanggungan via Desa Tamiajeng di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto sampai hari ini belum ditutup. Padahal BMKG sudah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi menerjang wilayah Jatim 9-15 Oktober 2022.

“Saya baru tahu kalau ada peringatan dari BMKG, juga belum ada koordinasi lanjutan dengan Perhutani. Biasanya kami ada koordinasi dengan Perhutani. Untuk sampai saat ini tidak ada penutupan,” kata Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam.

Jalur pendakian Tamiajeng selalu ramai ketika akhir pekan. Sedangkan di hari-hari biasa, pendaki yang naik ke Gunung Penanggungan setinggi 1.653 mdpl rata-rata tak sampai 20 orang per hari.

“Kami coba cari info, kalau ada kemungkinan terkait cuaca buruk yang sangat berisiko, sebaiknya memang segera mengambil sikap,” tutup Anam.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin