KEDIRI, FaktualNews.co – Memasuki pergantian cuaca seperti saat ini, masyarakat diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, baik di rumah, lingkungan rumah maupun di sekitar rumah.
Pasalnya, peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan seperti saat ini menjadi pemicu atas naiknya penyakit DBD.
Kasi Pencegahan Pengendakian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Retno Handayani mengimbau kepada masyarakat, untuk melakukan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing.
“Kami berharap agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Ada beberapa tempat yang menjadi sarang nyamuk di antaranya penampungan air hujan, tempat genangan air di sekeliling rumah, seperti ban, kaleng, botol bekas, cekungan batang kayu, tempurung kelapa, ataupun talang yang tersumbat,” kata Retno Handayani, Kasi Pencegahan Pengendakian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Selasa (11/10/2022).
Lebih lanjut, Retno membeberkan, pada bulan Oktober 2022 ini, meski belum terdapat pasien positif kasus DBD. Namun di Kabupaten Kediri sudah terdapat 4 pasien tersangka atau memiliki gejala infeksi virus dengue.
“Untuk saat ini, 4 pasien tersebut tengah mendapat perawatan di rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Retno, berdasarkan pengalaman sebelumnya. Puncak dari kasus DBD biasa terjadi pada akhir Desember hingga Januari.
“Biasanya waktu naik-naiknya iti terjadi pada dua bulan itu,” ungkapnya.
Dengan meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti ini, Retno memaparkan upaya paling efektif untuk mencegah DBD yakni dengan melakukan gerakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yakni menguras, menutup dan mengubur.