Kesehatan

Inilah Manfaat Tape Singkong untuk Kesehatan

SURABAYA, FaktualNews.co – Tape singkong adalah salah satu camilan tradisional yang cukup populer, khususnya di pulau Jawa. Rasanya yang manis dan harganya yang relatif murah membuat makanan fermentasi ini digemari banyak orang. Berikut adalah potensi manfaat tape singkong untuk kesehatan.

Manfaat tape singkong untuk kesehatan

Tape singkong adalah makanan fermentasi yang dibuat dengan bahan singkong matang dan ragi beras.

Proses memasaknya membutuhkan waktu sekitar 4-5 hari. Semakin lama singkong difermentasi, semakin kuat rasa alkoholnya.

Bagi Anda yang penasaran apa manfaat tape singkong untuk kesehatan, simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Menghangatkan tubuh

Tape singkong diklaim dapat menghangatkan tubuh, tepatnya di dada dan perut. Khasiat tape singkong ini dipercaya berasal dari kandungan alkohol yang rendah di dalamnya.

Ini juga menjadi alasan mengapa konsumsi tape dianggap baik bagi orang-orang yang menderita demam.

  1. Sumber energi

Merasa lesu karena lapar? Anda dapat menyantap tape singkong sebagai pengganti nasi.

Karena terbuat dari singkong, makanan ini mengandung karbohidrat yang bisa memberikan energi pada tubuh.

Bahkan, sensasi makan tape dianggap sama seperti mengonsumsi nasi atau sumber karbohidrat lainnya.

Dengan demikian, tubuh bisa mendapatkan energi untuk mengolah protein sehingga terasa bugar.

  1. Mengurangi jerawat

Manfaat makan tape singkong yang tak diduga-duga adalah membantu mengurangi jerawat.

Bagi Anda yang terganggu dengan jerawat, cobalah untuk mengosumsi makanan ini.

Klaim manfaat tape singkong untuk wajah ini berasal dari kandungan senyawa yang dianggap bisa menetralisir racun penyumbat pori-pori.

Walaupun demikian, sebaiknya Anda makan tape singkong sewajarnya saja untuk menghindari risiko efek sampingnya.

  1. Sumber probiotik

Karena dibuat dengan proses fermentasi, tape singkong juga menjadi sumber probiotik.

Selama proses fermentasi, ada banyak mikroorganisme yang terlibat sehingga membentuk sari pati probiotik yang baik.

Probiotik disebut bisa menangkal bakteri dan virus yang ada di sistem pencernaan.

  1. Baik untuk otot dan saraf

Proses fermentasi tape singkong meningkatkan kandungan tiamin alias vitamin B1 yang dimilikinya.

Tiamin dinilai bermanfaat untuk meningkatkan kualitas system saraf dan otot di tubuh manusia.

Ini juga menjadi alasan mengapa sebagian orang merasa lebih bugar dan berenergi setelah mengonsumsi tape singkong.

  1. Baik untuk sistem pencernaaan

Tape singkong, camilan tradisional yang digemari banyak orang.

Potensi khasiat tape singkong lainnya adalah baik untuk sistem pencernaan.

Berbagai kandungan tape singkong, seperti probiotik dan asam laktat, dinilai bisa menangkal bakteri dan meningkatkan performa bakteri baik di sistem pencernaan.

Di samping itu, mengonsumsi tape singkong secara berkala dinilai membantu proses sekresi sehingga risiko konstipasi atau sembelit dapat dihindari.

  1. Mencegah anemia

Berkat kandungan vitamin B12-nya, tape singkong dipercaya bisa mencegah anemia. Vitamin ini digadang-gadang dapat membantu memproduksi sel darah merah di dalam tubuh.

Proses fermentasi yang selama pembuatan tape singkong juga dianggap bisa meningkatkan kandungan vitamin B12-nya.

  1. Meredakan gejala irritable bowel syndrome

Tape singkong mengandung probiotik bernama Lactobacillus plantarum. Probiotik ini dipercaya membawa dampak positif bagi kesehatan, salah satunya meredakan gejala irritable bowel syndrome (IBS).

Sebuah studi yang dimuat dalam The Worid Journal of Gastroenterology menjelaskan, 214 pasien IBS yang mengonsumsi kapsul Lactobacillus plantarum setiap hari selama empat minggu, mengalami penurunan rasa sakit dan kembung yang signifikan, jika dibandingkan dengan partisipan lain yang mengonsumsi obat plasebo.

Meski demikian, belum ada penelitian yang secara spesifik melihat efek positif Lactobacillus plantarum pada tape singkong.

  1. Meredakan gejala dermatitis atopik

Lactobacillus plantarum disebut bisa memberikan dampak baik pada anak-anak yang menderita dermatitis atopik (bentuk eksim yang umum).

Sebuah studi berdurasi 12 minggu yang dirilis dalam Pediatric Allergy and Immunology mengungkapkan, sebagian dari 83 partisipan berusia 1-13 tahun yang diberikan Lactobacillus plantarum mengalami peredaan gejala dermatitis atopik yang lebih baik, jika dibandingkan dengan partisipan lain yang hanya mendapatkan plasebo.

Lagi-lagi, studi ini tidak meneliti Lactobacillus plantarum yang dikandung tape singkong secara khusus. Sehingga, dibutuhkan riset lebih lanjut untuk membuktikannya.

  1. Berpotensi menyehatkan jantung

Lactobacillus plantarum juga berpotensi membantu menjaga kesehatan kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) pada wanita menopause yang menderita sindrom metabolik.

Klaim ini diungkapkan lewat sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Nutrition pada 2014.

Dalam studi tersebut, 24 wanita menopause yang menderita sindrom metabolik diminta untuk mengonsumsi dua jenis susu setiap hari selama 90 hari.

Kedua jenis susu tersebut adalah susu non-fermentasi dan susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus plantarum.

Setelah 90 hari, partisipan yang mengonsumsi susu yang mengandung Lactobacillus plantarum menunjukkan penurunan faktor risiko penyakit kardiovaskuler (seperti kadar gula darah), jika dibandingkan dengan partisipan yang mengonsumsi susu nonfermentasi.

Meskipun berbagai manfaat tape singkong di atas cukup menjanjikan, belum banyak studi yang bisa membuktikan kebenarannya.

Konsumsi tape singkong sewajarnya saja

Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi tape singkong secara berlebihan. Batasi konsumsi makanan ini sekitar 50 gram saja dalam sehari.

Batasan tersebut juga bisa memberikan reaksi yang berbeda-beda bagi setiap orang. Apabila perut terasa tidak nyaman meskipun belum mengonsumsi 50 gram, mungkin Anda bisa dipertimbangkan untuk menguranginya.

Berikut adalah sejumlah efek samping tape singkong yang mungkin terjadi jika dikonsumsi berlebihan.

  • Sakit perut karena kandungan alcohol dalam tape
  • Meningkatkan risiko masalah pada darah, seperti keracunan hingga stroke
  • Terkena virus atau bakteri apabila proses fermentasinya kurang bersih

Tape singkong juga sebaiknya tidak dikonsumsi anak-anak atau remaja yang mengalami gangguan kekebalan tubuh.