KEDIRI, FaktualNews.co – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana mengingatkan setiap pekerjaan proyek pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan kualitas sesuai perencanaan.
Harapan bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito itu ditujukan supaya pembangunan yang dikerjakan sesuai dengan harapan. Apalagi, pekerjaan dengan anggaran yang besar harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Saya minta semua pekerjaan yang saat ini berjalan benar-benar diperhatikan kualitasnya,” kata Mas Dhito, Kamis (13/10/2022).
Tak hanya kepada jajarannya di tiap SKPD, pesan orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Kediri itu juga ditujukan kepada pihak pelaksana proyek. Dengan nilai penawaran yang diberikan, Mas Dhito meminta kualitas pekerjaan maupun material bahan yang digunakan tetap terjamin.
“Material yang digunakan harus sesuai spek yang ditentukan,” ungkapnya.
Selain pembangunan akses jalan dan jembatan, paket pekerjaan yang menjadi perhatian diantaranya terkait revitalisasi pasar. Selain Pasar Ngadiluwih yang masuk perencanaan, saat ini tengah berjalan pembangunan Pasar Wates.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menyampaikan, hingga minggu ke-17 pengerjaan Pasar Wates telah mencapai 61,5 persen dengan deviasi waktu positif 8,6 persen.
Diungkapkan, pembangunan Pasar Wates yang dimulai Juni 2022 lalu saat ini pekerjaan tengah berjalan finishing kantor pasar, kamar mandi, dan mushola. Termasuk pemasangan keramik di los pasar.
“Untuk atap los, rangka sudah dipasang semua tinggal menunggu matrial atap. Targetnya Oktober akhir sudah dikerjakan,” ungkapnya.
Monitoring dan evaluasi pengerjaan pembangunan terus dilakukan setiap pekan. Setiap pekerjaan dilakukan pengecekan kualitasnya dan begitu ada pekerjaan yang dinilai tidak sesuai perencanaan tetap diminta untuk dibongkar.
“Secara rutin monitoring dan evaluasi tetap dilakukan, kalau ada yang tidak sesuai langsung bisa diketahui,” tuturnya.
Terkait revitalisasi Pasar Wates, para pedagang yang saat ini berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) berharap dibangunnya Pasar Wates akan menjadikan pasar lebih aman dan nyaman.
Paryudi, seorang pedagang pracangan mengungkapkan, kondisi pasar lama setiap musim penghujan karena bocor, jalan untuk lewat pembeli sering becek sehingga kurang nyaman.
“Melihat bangunan pasar sekarang yang lebih bagus mudah-mudahan nantinya pembeli bisa lebih ramai,” ucapnya.
Paryudi yang sebelumnya berdagang di los pasar meminta ke depan pedagang yang berjualan di luar pasar tetap bisa ditertibkan. Keberadaan pedagang yang berjualan di luar secara otomatis berdampak pada berkurangnya pembeli yang masuk ke dalam pasar.
“Kami cuma minta ditertibkan untuk pedagang yang ada diluar, kalau bisa nanti dimasukkan ke dalam,” pungkasnya.