JEMBER, FaktualNews.co – Angga Wisudawan, warga Kecamatan Sumbersari, Jember mengaku kehilangan uang dengan total kurang lebih Rp 105 Juta. Uang tersebut, kata pria yang akrab dipanggil Angga ini, berada di dalam rekening BRI atas namanya atau miliknya.
Hilangnya uang Rp 105 juta itu berawal dari kecurigannya saat dirinya tidak bisa membuka aplikasi mobile banking BRImo. Saat itu, korban bermaksud mengecek transaksi uang masuk dari salah satu temannya.
“Uang di dalam rekening saya itu tabungan saya. Rekening itu pun hanya saya pakai untuk menyimpan uang, tidak pernah saya pakai belanja ataupun transaksi apapun,” kata Angga dikonfirmasi di rumahnya, Sabtu (15/10/2022)
Angga sebelumnya tidak menyadari jika uang di dalam rekeningnya raib. Terungkap uang tersebut hilang, saat dirinya mencoba mengecek aplikasi mobile banking.
“Saat itu ada teman mau transfer ke rekening saya, tapi dibilang katanya aplikasi BRImo gangguan. Akhirnya saya juga mengecek, dan benar aplikasinya ada gangguan. Saat yang sama, saya juga mau transfer uang DP untuk klien saya. Saat saya cek aplikasi BRImo memang benar tidak bisa,” jelasnya.
Saat itu aplikasi mobile banking dianggap gangguan, katanya, aplikasi itu ditutup begitu saja.
“Kemudian tidak lama saya dikabari teman saya yang mau transfer, aplikasi sudah bisa pakai BRImo. Saya mencoba punya saya, tapi masih tidak bisa. Log out pun juga tidak bisa,” ucapnya.
Karena curiga, Angga pun mencoba mengecek lewat email miliknya. Karena rekening bank miliknya ditautkan dengan email.
“Akhirnya saya lihat notifikasi di email, kebetulan (mobile banking) BRImo saya tautkan ke email. Saya kaget dan lihat di sana banyak transaksi keluar. Yang pertama paling besar Rp 99,5 juta. Kemudian ada dana keluar lagi Rp 2 juta, dan dana keluar lagi 2 juta ke rekening, kemudian ada penggunan pembayaran Qris Rp 450 ribu. Terakhir transfer ke Briva Rp 980 ribu. Total uang keluar sekitar Rp 105 juta,” jelasnya.
Korban kaget, karena selama ini dirinya mengaku tidak merasa melakukan pembayaran ataupun penarikan uang dalam rekening bank nya.
Dari pengecekan email, katanya, ada notifikasi lain. Upaya masuk ke aplikasi mobile banking BRImo menggunakan ponsel lain.
“Karena curiga, saya lapor ke call center BRI, kemudian lapor ke Polres Jember. Saya kemudian mengecek lewat aplikasi telegram. Kagetnya lagi, ada informasi masuk untuk log in sekitar pukul 12.42 WIB siang. Tapi informasi yang masuk ke Telegram pukul 19.42 WIB,” ujarnya.
Dengan temuan itulah, Angga yakin rekening bank miliknya telah dibobol orang lain. “Besoknya saya lapor ke OJK dan BI. Kemudian kembali ke BRI, tapi jawabannya masih penelusuran, kemudian jawaban yang kedua saya dapatkan transaksi tersebut katanya sudah sesuai ketentuan. Padahal saya tidak melakukan transaksi itu,” ucapnya.
“Kalaupun dikatakan transaksi saya normal, atau sesuai ketentuan, saya juga tidak menerima kode OTP atau kode apa saja yang masuk ke saya. Karena saya juga paham, kalau OTP tidak mungkin saya bagikan ke siapapun. Kecuali saya yang masukkan sendiri di aplikasi BRImo,” sambungnya.
Angga menyerahkan proses hukum ke Polres Jember. “Saya buat laporan ke Polres Jember sekitar dua hari yang lalu. Saya laporkan ini ke polisi. Semoga ada hasil. Uang dalam rekening saya itu, adalah tabungan yang uangnya dari beasiswa saya, dan tidak pernah untuk transaksi apapun,” ujarnya.