SURABAYA, FaktualNews.co – Ada suatu masa dalam setiap hubungan ketika seks tidak lagi seperti dulu. Namun, itu bukan berarti seks kemudian dibiarkan menjadi dingin.
Bahkan dalam kecocokan dan upaya yang paling gigih pun, apa yang sudah terbiasa bisa menjadi hambar.
Daripada menyalahkan diri, mengapa tidak mencoba melibatkan mainan seks (sex toys) dalam hubungan? Apa salahnya dicoba?
Dikutip dari hellogiggles.com pada Selasa (4/7/2017), memang ada saja yang tidak suka menggunakan mainan seks. Ada yang menganggapnya ribet atau kesalahan konsepsi seakan penggetar menjadi pengganti pasangan.
Padahal, mainan seks bukanlah pengganti pasangan kita. Berikan kesempatan untuk meningkatkan kehidupan seks seperti dijelaskan dalam tujuh alasan berikut:
Ada suatu alasan mengapa mainan seks dipandang sebagai salah satu cara utama untuk meningkatkan kemungkinan seorang wanita mencapai orgasme saat bersanggama.
Lazim diketahui bahwa banyak wanita yang tidak bisa meraih klimaks secara mudah. Sehingga bisa membawa frustrasi dan ketidakpuasan secara umum dalam kehidupan seksual mereka.
Hanya 10 persen wanita yang bisa mencapai orgasme secara mudah. Dengan demikian, mainan seks memberikan cara sederhana dan tidak bertele-tele untuk meraihnya.
Anda dan pasangan bisa muak karena kebosanan telah menguasai kehidupan ranjang. Percikan-percikan itu tidak hadir dan redup sebelum mulai.
Penambahan mainan seks dalam kegiatan dapat menjadikannya lebih menarik, nikmat, dan bermanfaat.
Ada beberapa alasan mengapa hubungan seks bisa menyakitkan, biasanya terkait alasan medis yang harus ditangani dengan bantuan dokter.
Namun, jika kesakitan saat melakukan hubungan seks itu dilandasi kecemasan, maka mainan seks dipandang sebagai penanganan yang layak terhadap nyeri saat bersanggama, terutama karena membantu membuat rileks.
Ada kalanya pasangan tidak bisa benar-benar menemukan posisi sempurna yang menyentuh semua titik-titik yang tepat.
Namun, tidak ada lagi alasan untuk menyerah memberikan kepuasan ketika kita sebenarnya bisa menggunakan mainan seks untuk mengatasi sejumlah kekurangan.
Daripada menyalahkan diri, mengapa tidak mencoba melibatkan mainan seks (sex toy) dalam hubungan? Apa salahnya dicoba? (Sumber Max Pixel)
Bicara soal mainan seks, bukan hanya kaum wanita yang mendapatkan manfaatnya. Misalnya, ketika pria sedang ingin seks berlama-lama tetapi menduga tidak mampu selama itu, pasangan bisa sama-sama merasa tidak puas.
Untunglah, ada beberapa mainan seks yang secara khusus dirancang untuk membantu kaum pria. Misalnya yang memberi stimulasi seks oral dan ada lagi yang membantu kaum pria mengalami ereksi lebih lama sebelum mencapai orgasme.
Penggunaan mainan seks bukan berarti kita harus berbaring tenang-tenang menunggu mukjizat terjadi.
Kita dan pasangan harus berkomunikasi untuk mengetahui apa yang terasa atau yang tidak, mainan mana yang enak atau tidak, dan seterusnya.
Keterbukaan tentang kebutuhan di ranjang dapat menumbuhkan rasa nyaman membicarakan topik-topik lain dalam hubungan.
Ketika orang mengalami seks luar biasa secara teratur, siapa yang tidak mau lagi dan lagi? Suatu penelitian oleh peneliti Debby Herbenick mengungkapkan bahwa mainan seks cenderung mengundang penambahan.
Dari 2.000 wanita yang sukarela memberikan informasi penggunaan penggetar (vibrator), penelitian itu menguak suatu tren.
“Penting diketahui, ketika dibandingkan dengan kaum wanita yang belum pernah menggunakan penggetar atau tidak barusan menggunakannya, kaum wanita yang menggunakan penggetar dalam sebulan lalu melaporkan tingkat dorongan seksual, rangsangan seksual dan pelumasan yang lebih tinggi.”