JOMBANG, FaktualNews.co – Beberapa masalah kesehatan terkait reproduksi wanita ternyata dapat dilihat dari kondisi vagina.
Vagina setiap wanita memang berbeda, dari bentuk, ukuran, dan aromanya. Hal itu dipicu karena berbagai faktor, termasuk genetik, pola makan, dan gaya hidup.
Meski begitu, vagina yang sehat umumnya ditunjukkan dengan kelembaban yang cukup, memiliki bau normal, dan terasa hangat saat diraba atau disentuh.
Sementara itu, ada beberapa ciri-ciri atau tanda yang menunjukkan organ intim wanita ini sedang tidak sehat atau tidak normal, apa saja itu?
Hampir seluruh wanita mungkin pernah merasakan gatal di area selakangan hingga vagina.
Gatal yang hanya terjadi sesekali dan hilang dengan cepat, kemungkinan disebabkan oleh keringat, luka cukur, alergi sabun, hingga bahan celana yang kurang nyaman.
Hal yang perlu diwaspadai ialah gatal-gatal di area vagina dan vulva yang berlangsung konstan dan semakin parah seiring waktu.
Kondisi ini bisa saja menjadi gejala infeksi menular seksual (IMS) trikomoniasis yang disebabkan parasit. Selain itu, gatal kronis pada vagina juga bisa dipicu karena vaginosis bakterialis, jamur, atau bakteri.
Untuk mengetahui penyebab pasti gatal-gatal di area vagina, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Vagina dikatakan normal apabila tidak mengeluarkan aroma menyengat atau terkesan busuk. Aroma tak sedap dari area sensitif wanita bisa saja disebabkan karena sesuatu yang sederhana seperti perubahan pola hidup atau pola makan.
Tak hanya itu, bau busuk dari vagina juga bisa menandakan kondisi kronis seperti IMS dan vaginosis bakterialis.
Untuk menjaga vagina tetap berbau normal dan sehat, para wanita disarankan mengganti celana dalam saat terasa lembap karena keringat atau keputihan. Anda juga sebaiknya juga rutin mengganti pembalut sebelum penuh.
Ada berbagai macam faktor yang dapat mengakibatkan seorang wanita tidak rutin haid atau mengalami gangguan siklus menstruasi, di antaranya adalah:
Selain faktor-faktor yang dipaparkan di atas, vagina yang tidak mengeluarkan darah haid secara rutin juga dapat menjadi pertanda kondisi serius yaitu sindrom ovarium poliklistik atau PCOS.
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar. Gejala PCOS berupa menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih (di area wajah, punggung, atau dada), jerawat, dan obesitas.
Penyebab sindrom ovarium polikistik belum begitu dipahami, tetapi dapat melibatkan perpaduan faktor genetik dan lingkungan.
Dilansir dari Health, jumlah, warna, tekstur, hingga bau keputihan sangat bervariasi pada setiap wanita. Keputihan juga dapat berubah selama siklus menstruasi.
Menurut National Library of Medicine, perubahan keputihan umumnya berupa:
Kondisi keputihan pada wanita memang dapat berubah-ubah, namun Anda harus waspada apabila terdapat perubahan mencolok terkait warna, jumlah, atau bau.
Perubahan tersebut bisa saja mencirikan kondisi hormon, kehamilan, tingkat hidrasi, atau infeksi. Perubahan warna juga bisa menjadi tanda IMS seperti klamidia dan gonore.
Benjolan pada labia atau bibir vagina kemungkinan disebabkan oleh jerawat atau kelenjar yang tersumbar akibat penumpukan cairan.
Benjol akibat jerawat atau penyumbatan biasanya akan kempis dengan sendirinya.
Kendati demikian, para wanita harus berhati-hati apabila benjolan di bibir vagina menimbulkan rasa sakit yang mengganggu dan terus tumbuh atau bertambah. Segera kunjungi dokter spesialis kelamin apabila mengalami tanda-tanda ini.
Cara menjaga vagina agar tetap sehat
Gangguan kesehatan pada organ reproduksi seperti vagina tentu membuat para wanita merasa khawatir. Untuk itu, kita sebaiknya menjaga kesehatan vagina dengan beberapa cara berikut: