KEDIRI, FaktualNews.co – Tiga rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Brantas Kota Kediri, tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pasalnya, mereka berada di bantaran Sungai Brantas, yang merupakan tanah milik Jasa Tirta.
Padahal bangunan warga yang terdampak ini sudah ada yang ambrol dan roboh ke dasar Sungai Brantas.
Tiga rumah yang terdampak arus Sungai Brantas, adalah milik Hana Carolina, Titu Suwandi dan Lasid. Ketiganya warga Kelurahan, Ringinanom, Kecamatan Kota Kediri.
Bahkan bangunan belakang rumah Hana Carolina sudah ambrol dan runtuh ke dasar Sungai Brantas.
Hana Carolina mengaku, kejadian ambrolnya bangunan belakang, terjadi Senin (17/10/2022) malam, saat debit air Sungai Brantas sedang tinggi-tingginya, yakni mencapai 1.200 meter kubik perdetik.
“Saat itu sedang hujan deras. Saya dan keluarga berada di ruang depan. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari arah belakang. Dan setelah dilihat ternyata bangunan belakang rumah sudah ambrol. Dan terbawa arus Sungai Brantas,” kata Hana Carolina.
Petugas BPBD dan pihak Kelurahan Ringinanom yang menerima informasi, kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen.
“Mereka yang terdampak berada di bantaran Sungai Brantas, yang merupakan milik Jasa Tirta. Jadi mereka yang terdampak tidak akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah, karena musibah debit Sungai Brantas yang tinggi,” jelas Moh Aspan, Kasi Kedaruratan bencana dan Logistik BPBD Kota Kediri.
Namun jika ada relawan atau donator yang mau membantu, maka pihak Kelurahan dan BPBD tidak bisa melarang.
“Jika ada perorangan atau swasta yang mau membantu korban terdampak, maka sangat sangat senang,” tutup Aspan.