JEMBER, FaktualNews.co-Menyongsong Pemilu 2024 mendatang. Para kader dan pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jember mulai melakukan tahapan-tahapan persiapan pemilu saat ini.
Bertempat di aula sebuah hotel di Jember, inggu (23/10/2022), digelar acara pendidikan dan penguatan ideologi partai, dengan mengumpulkan para pengurus anak cabang (PAC). Sekaligus melakukan kegiatan pengukuhan PAC baru.
Diungkapkan Ketua DPC PPP Jember Kh. Muhammad Madini Farouq, nantinya sebagai salah satu strategi dalam menggaet minat dan perhatian pemilih milenial.
Pihaknya memiliki strategi untuk memanfaatkan aplikasi digital smartphone dan memaksimalkan penggunaan media sosial (medsos). Termasuk juga aplikasi yang saat ini banyak digemari generasi muda, yakni TikTok.
“Untuk upaya pendekatan ke pemilih milenial, menurut hasil survei paling banyak pemilih milenial atau Generasi Z. Sehingga kita menyapa dan datang kepada kelompok milenial. Untuk itu kita punya badan otonom, yang khusus untuk mengarap pemilih milenial. Diantaranya GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah), AMK (Angkatan Muda Ka’bah), dan GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia),” kata pria yang akrab juga disapa Gus Mamak ini disela kegiatan.
Dipaparkan Gus Mamak, nantinya 3 Banom ini yang akan mendapat tugas secara khusus. Untuk melakukan komunikasi dengan kelompok pemuda, atau memikirkan, bagaimana milenial agar tertarik bergabung (memilih) dengan Partai Persatuan Pembangunan.
Disadari jika partai berlambang Ka’bah itu, kata Gus Mamak, dikenal identik sebagai partainya orang tua. Katanya, PPP memiliki sejumlah strategi khusus untuk menggaet pemilih pemula dari kalangan milenial.
“Bisa kita lihat dari anggota DPRD Jember Fraksi PPP. Itu adalah mereka rata-rata masih di bawah usia 40 tahun. Sehingga sebagai salah satu strategi, kita memanfaatkan aplikasi digital, termasuk juga memanfaatkan aplikasi TikTok,” ucapnya.
“Untuk aplikasi TikTok, itu adalah dalam rangka merangkul generasi milenial. Maka PPP juga perlu untuk melakukan lomba TikTok, dengan tema I Love PPP. Tentunya dengan tujuan menyasar pemilih millenial. Agar akrab dengan PPP,” imbuhnya.
Terkait kegiatan dan proses tahapan dalam menyongsong Pemilu 2024. Bagi para pengurus di tingkat PAC mengikuti kegiatan pendidikan dan penguatan ideologi partai.
“Kita kumpulkan pengurus PAC sekaligus pengukuhan yang baru. Ada orang-orang baru di PPP. Jadi harus dikenalkan dengan ideologi, dan sejarah berdirinya PPP. Agar lebih mengenal, karena jika tidak mengenal tidak sayang. Untuk menuju dan persiapan Pemilu 2024. Pengenalan itu, diawali dengan sejarah PPP, yang ketika itu berdiri dari 4 fusi partai. Diantaranya, NU, Parmusi, Perti, dan PSII. Sehingga dapat dipahami, PPP merupakan wadah partai politik Islam di Indonesia. Dipahami juga dengan prinsip perjuangan di PPP. Termasuk juga visi dan misi PPP. Jadi ketika bergerak, menjadi pengurus PPP paham betul apa yang diperjuangkan,” ucapnya.
Disinggung soal target kursi yang nantinya diraih dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Untuk tingkat DPRD Jember, ditargetkan meraih 10 kursi.
“Dari 5 kursi, kita ingin mencapai dan meraih 10 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. Perhitungannya, kami punya kursi di 5 Dapil. Maka dengan punya kursi ini, kita naikkan menjadi dua kursi. Ada Dapil yang kita masih kosong di Dapil 5. Kita harapkan, nanti bisa mencapai satu kursi. Kalau dihitung, kira-kita bisa mencapai 11 kursi. Tapi kita tetapkan target 10 kursi. Karena kebetulan nomor urut PPP adalah nomor 10. Karena apalagi disebutkan dalam Al Quran, Jadi 10 adalah angka yang sempurna,” ucapnya.
Kemudian terkait proses calon legislatif (caleg), Gus Mamak menambahkan, saat ini DPC PPP belum membuka kegiatan pendaftaran.
“Untuk pencalegan (pendaftaran caleg) belum dibuka, jadi untuk itu dilakukan setelah pendidikan ideologi dan pengukuhan PAC. Baru dilanjutkan, dengan acara berikut atau tahapan launching pendaftaran caleg,” katanya.
Untuk menggaet para caleg dari kalangan muda, Gus Mamak menyampaikan, pihaknya akan berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok-kelompok millenial.
“Apakah dari Organisasi kepemudaan, maupun juga dengan kelompok-kelompok yang berkumpul berdasarkan hobi. Ada kelompok sepeda motor misalnya, ataupun komunitas-komunitas. Untuk dicoba dirangkul. Bahkan juga kelompok mahasiswa. Agar tidak hanya menyuarakan lewat demo di jalanan, tapi masuk ke parlemen untuk merubah kebijakan itu melalui jalur parlemen. Termasuk kelompok-kelompok remaja masjid yang juga kita ajak. Untuk bersama-sama membesarkan PPP untuk jadi calegnya,” pungkasnya.