MOJOKERTO, FaktualNews.co – Wahyu Dwi Setiawan (17), seorang pelajar asal Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Jombang diduga menjadi korban pengeroyakan.
Ia ditemukan warga dengan kondisi terkapar dan tak sadarkan diri di area taman Hutan Kota, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan
Prajurit Kulon, Kota Mojokerto Selasa (25/10/2022) malam. Saat ditemukan, ia bersimbah darah dan terdapat sejumlah luka di kepala.
Mengetahui hal itu, warga melaporkan ke kepolisian setempat untuk menangani korban. Selanjutnya, korban dievakuasi petugas PMI Kota Mojokerto ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Rizki Santoso mengatakan, belum bisa membebeberkan kronologi dugaan pengeroyakan yang dialamai pelajar SMK itu.
Usai mendapat perawatan, korban beserta keluarganya berniat melaporkan secara resmi atas kejadian tersebut. Namun karena kondisi korban lemas, sehingga belum bisa memberikan keterangan.
“Secara resmi LP (laporan polisi) belum, kemarin datang, tapi kondisinya kemarin kurang enak pasca dipukuli dan waktunya tengah malam. Hari ini kita panggil lagi. Korban kita panggil untuk menjelaskan kronologi detailnya,” kata Rizki kepada FaktualNews.co, Rabu (26/10/2022).
Berdasarakan informasi yang ia terima, pelaku pemukulan lebih dari dua orang. Akibat pemukalan itu, korban mengalami luka pada pelipis dan kepala bagian belakang. Alat untuk memukuli korban secara pasti pun belum diketahui.
“Lukanya di pelipis sama kepala bagian belakang. Pelakunya belum ketemu, nanti dari pengakuan korban baru muncul siapa saja pelaku pemukulan,” terang Rizki.
Sat petugas Sat Sabhara Polres Mojokerto Kota Mojokerto dan Satpol PP Kota mendatangi lokasi, ditemukan satu buah kunci ring pas dan ceceran darah korban. Meski demikian, Rizki belum bisa memastikan kunci ring tersebut menjadi alat pemukalan terhadap korban. Karena pihaknya belum menadapatkan laporan dari petugas yang berada di lokasi kejadian.
“Saya belum tahu (yang ditemukan di lokasi), belum ada laporan dari Sabhara,” pungkasnya.