FaktualNews.co – Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi tahun depan ada risiko dan kekhawatiran yang lebih besar dari tahun ini. Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, kalau pemulihan ekonomi tahun ini sudah baik dan akan berlanjut hingga akhir tahun.
“Kami yakin pemulihan ekonomi Indonesia tetap berlanjut tahun ini. Selain itu, kami optimis bahwa perekonomian Indonesia masih kuat di tengah ketidakpastian global. Namun, kami melihat risiko akan lebih besar pada tahun 2023 disebabkan pengetatan moneter di banyak negara yang akan menyebabkan resesi global, serta pengetatan kebijakan fiskal dan moneter oleh Kemenkeu dan BI,” jelas Rully dalam keterangan resmi, dilansir dari CBC Indonesia, Selasa (25/11/2022).
Di sisi lain, Rully mengapresiasi pemerintah yang berhasil menjadi peredam ketidakpastian global. Pengeluaran pemerintah tercatat sebesar Rp 1.913,9 truliun atau tumbuh 5.9% YoY) hingga sembilan bulan 2022 ini. Sementara itu, pengeluaran untuk kementerian dan lembaga pemerintah mencapai Rp 674,4 triliun atau 71,3% dari anggaran FY22.
“Belanja tersebut sebagian besar digunakan untuk program sosial dan pemulihan ekonomi nasional, pengadaan peralatan/mesin, jalan, irigasi, serta belanja pegawai,” rinci Rully.
Di sisi lain, pemerintah juga memperlihatkan total pendapatan dan hibah pemerintah tetap solid didukung oleh kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi domestik.
Pendapatan dan hibah pemerintah meningkat 45,8% YoY menjadi Rp 1.974,7 triliun atau setara dengan 88,3% terhadap anggaran FY22, dengan pendapatan pajak dalam negeri mencapai Rp 1.310,5 triliun. Keseimbangan fiskal cukup sehat, dengan surplus sebesar Rp 60,8 triliun atau setara dengan 0,33% terhadap PDB.