Pedagang Buah Pasar Tanjung Anyar Mojokerto Direlokasi ke Rest Area, Sewa Kios
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Relokasi para pedagang di Pasar Tanjung Kota Mojokerto, dipastikan molor dari perkiraan. Hal ini diakibatkan adanya perubahan rencana lokasi pedagang buah.
“Memang molor karena adanya kesepakatan baru dengan pedagang buah,” kata kepala Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya kepada FaktualNews.co , Kamis (27/10/2022).
Semula, Satpol PP Kota Mojokerto, memberikan tenggat waktu sampai 25 Oktober 2022 pedagang untuk pindah ke sejumlahblokasi yang telah disediakan. Namun, pantaun FaktualNews.co (27/10/202), masih didapati pedagang buah yang masih bertahan membuka lapak di tiga ruas jalan. Yakni di Jalan KH Nawawi, Jalan Residen Pamudji, dan Jalan HOS Cokroamintoto.
Pemerintah Kota Mojokerto, melalui Diskopukmperindag Kota Mojokerto, rencana awal bakal merelokasi pedagang buah ke Pasar Kranggan.
Namun, Ani Wijaya mengatakan, rencana itu dikeluhkan pedagang buah dengan berbagai alasan. Pedagang menilai Pasar Kranggan, kurang representatif.
Keluhan tersebut didapatkannya setelah mengumpulkan para pedagang buah Pasar Tanjung Anyar Jumat (21/10/2022) lalu.
“Pada saat pertemuan hari Jumat, ada keluhan untuk lokasi relokasi yang di Pasar Kranggan. (Lokasinya) Tidak terlihat, truk tidak bisa loading (bongkar muat barang), kurang representatif, pembeli harus parkir dulu,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya dengan pedagang buah bersepakat relokasi dipindah ke Rest Area Gunung Gedang. Sementara, Pasar Kranggan akan dimaksimalkan untuk menampung pedagang kuliner yang ada di sekitarnya.
“Pasar Kranggan diganti Rest Area, sesuai kesepakatan pedagang buah. Karena strategis, luas sehingga truk distribusi bisa masuk, dan pembeli dimudahkan karena khusus pedagang buah akan ada di sana selain kuliner,” jelas Ani.
Usul tersebut, mendapat persetujuan dari Wali Kota Mojokerto, Ika Pusputasari. Akan tetapi, jika menempati kios di Rest Area mereka diminta membayar biaya sewa. Tarifnya disesuaikan ukuran kios.
Ani menyampaikan, Wali Kota Mojokerto, memberikan stimulus pembiayaan kios. Yaitu, gratis sewa sampai dengan akhir tahun 2022, diskon sewa 50 persen selama 2023, dan gratis listrik sampai dengan akhir Juni 2023.
“Besaran sewa setelah diskon ukuran los besar 3×5,5 meter sewa Rp 10.000 per hari, ukuran los kecil 3×2 meter Rp 3.300 per hari,” terangnya.
Total pedagang yang suah mendaftar ke temoat relokasi sebanyak 205 orang. Diskopukmperindag Kota Mojokerto, telah menyiapkan tempat di sejumlah lokasi relokasi. Merka diberi waktu paling lambat 2 November 2022 untuk menempati. Jika tidak ditempati maka akan dimanfaat pedagang lain yang membutuhkan.
“Kami luncurkan pemberitahuan ke masing-masing pedagang untuk menempati area relokasi yang sudah disepakati ini, paling lambat rabu depan sudah ditempati,” paparnya.
Sementara, para pedagang lainnya tetap direlokasi sesuai rencana dengan disebar ke sejumlah pasar. Yakni masuk ke dalam Pasar Tanjung Anyar khusus pedagang warga Kota Mojokerto, Pasar Prapanca untuk pedagang sembako dan Pasar Kliwon untuk pedagang makanan dan minuman.
Disinggung soal pertimbang pengkhususan pedagan setiap pasar, Ani mengklaim telah melalui tahapan kajian berdasarkan potensi perdagan di sekitar lokasi tanpa melalui jasa konsultan.
“Kajian ini berdasarkan potensi perdagangan yang ada di sekitarnya. Kajian tidak harus dari konsultan mas. Relokasi ini perintah Perda kota Mojokerto Nomor 2 tahun 2022,” pungkas Ani.