Beda Standar Politik
Partai Gerinda Ogah Usung Ning Ita di Pilwali Kota Mojokerto 2024
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terang-terang menyebut ogah mencalonkan Ika Puspitasari atau akrab dipanggil Ning Ita dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) 2024.
Hal itu disampaikan Kordinator Dapil 10 Partai Gerindra, Hidayat usai acara sosialisasi wawasan kebangsaan di Kafe Klasik di Jalan Ngaglik, gang Gotong Royong, Kecamatan, Kranggan Kota Mojokerto, Minggu (30/10/2022).
Hidayat mengungkapkan, alasan Gerinda ogah mendukung Ning Ita itu berdasarkan arahan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Timur terhadap Pilwali Kota Mojokerto 2024. Dimana, Ning ita dinilai bahwa berbeda standar politiknya dengan partai besutan Prabowo Subianto.
“Terus terang saja, arahan Ketua DPD (Jatim) terhadap Pilwali Kota Mojokerto kesimpulannya, hari ini Walikota Mojokerto (Ning Ita) beda standar politiknya. Sehingga tidak mungkin memilih lagi Wali Kota Mojokerto,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia mengatakan, Partai Gerindra bertekad memenangkan Pilwali 2024 mendatang dengan menyiapkan kader potensial di internal partai berlogo burung garuda itu. Salah satu yang digadang-gadang adalah Muhammad Harun, yang tak lain adalah Ketua DPC Partai Gerinda Kota Mojokerto.
“Jadi ini pengumuman ya, Gerindra mengusung kader sendiri (calon wali kota) dan salah satu usulannya pak Harun,” katanya anggota DPRD Jatim itu.
Hidayat berpandangan, Harun merupakan sosok yang tepat memimpin pemerintahan Kota Onde-onde. Selain pengalaman di legislatif, Harun merupakan sosok yang aktif di sosial masyarakat.
“Beliau sudah pengalaman di legislatif dua periode, selama memimpin Gerindra di Kota Mojokerto progresnya juga sangat luar biasa, jadi saya rasa tepat,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC Gerindra Kota Mojokerto, Muhammad Harun pun mengaku siap dicalonkan sebagai Wali Kota Mojokerto jika DPD Jatim merestui dirinya.
“Jika DPD memerintahkan seperti itu tentunya saya siap menjalankan,” tandasnya.
Harun memaparkan, target awal untuk memenangkan Pilwali mendatang Gerindra harus memperoleh lima kursi dalam Pilakada 2024. Dengan begitu, Partai Gerindra bisa megusung calon wali kota tanpa harus berkoalisi.
“Tinggal bagaimana nanti kita menjalin komunikasi politik dengan teman-teman lainnya,” tuturnya.
Untuk memenuhi target tersebut, Gerindra rupanya sudah menyiapkan mesin politiknya. Salah satunya menjaring pemilih perempuan dengan sayap partainya yaitu Perempuan Indonesia Raya (PIRA).
“Pada tahun 2014 kita punya tiga kursi, setelah itu pemilu kemarin turun jadi 2 kursi. Dengan adanya PIRA ini diharapkan kita bisa mendapatkan lima kursi,” tutup Harun.