FaktualNews.co

Kurang Anggaran, Proyek Tugu Alun-alun Kota Mojokerto Berpotensi Tak Sesuai Perencanaan Awal

Peristiwa     Dibaca : 861 kali Penulis:
Kurang Anggaran, Proyek Tugu Alun-alun Kota Mojokerto Berpotensi Tak Sesuai Perencanaan Awal
Komisi II DPRD Kota Mojokerto melakukan sidak di proyek pembangunan tugu Alun-alun Kota Mojokerto. 

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Proyek pembangunan tugu Alun-alun Kota Mojokerto dipastikan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Sebab anggaran Rp 2,7 miliar untuk mencover proyek tersebut masih belum mencukupi.

Hal itu terungkap setelah Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek, Rabu (2/11/2022).

Pada kesempatan itu, legislator menemukan sejumlah titik bangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Seperti pilar dan lantai.

Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo mengatakan, berdasarkan perencanaan awal, pilar yang terbuat dari cor dan lantai semestinya dilapisi dengan batu bata merah jenis press. Namun, pihaknya mendapati pilar dan lantai tidak bisa diselesaikan, karena keterbatasan anggaran.

“Kalau bangunan itu jadi, termasuk pilar-pilar yang ada, mestinya tertutup dengan batu merah. Kelihatannya lantai dan pilar-piliar itu tidak bisa diselesaikan, karena keterbatasan anggaran,” katanya usai sidak kepada sejumlah wartawan.

Maka, ia berpendapat bahwa proyek prestisius Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini berpotensi tidak akan tuntas tahun 2022. Padahal, apabila melihat desain bangunan pelaksana proyek tidak ada keselahan. Hanya saja, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto tidak menerapkan sebagaimana perencanaan desain awal.

“Sepertinya begitu (tidak tuntas). Kalau tadi sudah ditunjukkan desainnya ke saya, pelaksana tidak salah. Tetapi ada yang tidak ketat seperti perencanaan awal,” ungkap Agus.

Jika solusinya penambahan anggaran, politisi partai Golkar ini menegaskan, berdasarkan pernyataan Badan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Mojokerto tahun 2023 tidak ada lagi penambahan anggaran untuk pembangunan tugu setinggi 45 meter itu.

“Padahal, menurut kawan-kawan Banggar untuk tahun depan tidak ada penambahan anggaran. Harapan kami, semuanya sudah ada di dalam perencanaan. Tahun ini adalah batas terakhir,” tegasnya.

Ia menambahkan, atas temuan ini dapat dijadikan pembelajaran untuk proyek pembangunan apapun di Kota Mojokerto. Ia berharap, dinas terkait ataupun rekanan proyek dapat menyelesaikan sesuai dengan komitmen dan perencanaanya.

“Harusnya begitu (jadi pembelajaran). Tidak dilaksanakan setengah-setengah. Kalau sudah jadi komitmen, apapun yang terjadi harus bisa selesai,” pungkasnya.

Sementara, Kepala DLH Kota Mojokerto Bambang Mujiono mengakui terdapat sejumlah perubahan desain pembangunan. Setelah dilakukan kajian ulang, ditemukan beberapa perencanaan yang kurang. Sehingga ada penataan ulang.

“Itu kan harusnya selesai, lantainya kan ada dari batu andesit. Ternyata setelah di kaji ulang, ada beberapa perencanaan yang kurang,” katanya.

Selama ini, ia mengacu desain bangunan yang direkomendasikan oleh Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto. Namun, ketika dibangunan terdapat kendala karena keterbatasan anggaran.

Oleh sebab itu, lanjut dia, saat ini pihaknya fokus menyelesaikan bangunan induk tugu Alun-alun Kota Mojokerto. Sedangkan untuk bangunan pendukungnya, ia berdalih dapat mengajukan penambahan anggaran lagi untuk menuntaskan.

“Kita kan fokus pada bangunan induknya dulu. Kalau pendukungnya itu kan bisa di anggarakan lagi,” tandas Bambang.

Padahal, baik bangunan induk maupun  pendukungnya merupakan satu kesatuan dalam perencanaan dan anggaran pembangunan tugu tersebut. Karena anggarannya kurang, maka alternatifnya mengorbankan beberapa titik bangunan.

“Seharusnya jadi satu kesatuan, karena uangnya kurang, kan kita milih, ada yang harus dikorbankan. Nah mana yang bisa ? Ya itu (bangunan pendukung),” terangnya.

Meski demikian, ia tetap mengatakan bahwa pembangunan tuga tersebut tetap sesuai perencanan awal. Saat ini, progres pembangunan mencapai 66 persen. Ia optimis bakal rampung sesuai masa kontrak berakhir, 19 Desember 2022.

“Kalau perencanaannya sesuai , kembali lagi kepada uangnya, anggarannya kan masih kurang. Progresnya saat ini 66 persen. Saya berharap selesai sesuai kontrak, terakhir 19 Desember,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris