JOMBANG, FaktualNews.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, dalam program Humas RSUD Jombang Menyapa kali ini menghadirkan Dokter Spesialis di Poli Ortopedi dr. Raden Taufan Mulyo Wibisono, Sp.OT yang membahas Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Dokter Raden Taufan Mulyo Wibisono, Sp.OT menyampaikan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kumpulan gejala dan tanda yang terjadi karena kompresi nervus medianus dalam carpal tunnel di pergelangan tangan.
Kelainan ini merupakan mononeuropati yang tersering akibat kompresi saraf pada anggota gerak atas. CTS menyebabkan paresthesia pada area distribusi nervus medianus tersebut.
Untuk gejala awalnya pasien rasakan, nyeri, kesemutan. Jadi ini bisa muncul salah satu, atau bisa muncul semuanya pada tahap awal. Paling sering, biasanya dirasakan saat sore atau malam hari. Di telapak tangan, dan melibatkan jari, ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis.
“Prevalensi paling banyak pada wanita usia di atas 55 tahun, dan lebih sering ditemukan pada orang dengan obesitas, perokok dan Diabetes Mellitus (DM). Cervical Root Compression dan Thoracic Outlet Abnormality juga dihubungkan dengan CTS. Tidak ada referensi yang menyebutkan kejadian CTS pada tangan dominan atau non dominan dan 60% penderita mengalami keluhan yang bilateral,” terangnya.
Menurut dr. Taufan, faktor resiko terjadinya CTS dihubungkan dengan jenis pekerjaan tertentu. Seperti posisi pergelangan tangan dan tangan yang salah, penekanan pada bagian dasar telapak tangan serta gerakan yang berlebihan dan vibrasi.
Salah satunya menghabiskan waktu yang lama di depan komputer untuk bekerja, berisiko menyebabkan masalah pada saraf pergelangan tangan. Karena mengetik pekerjaan dan penggunaan mouse, merupakan salah satu kegiatan yang memicu terjadinya CTS. Terjadi juga pada Ibu rumah tangga yang lagi meras baju cucian dan waktu ngulek bumbu.
“Untuk penyebabnya, memang tidak ada yang spesifik berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas yang menggunakan tangan yang terus-menerus dan berulang-ulang. Kemudian untuk pemeriksaannya, pemeriksaan yang simple bisa dilakukan di rumah. Salah satunya, menekan di daerah pergelangan tangan di bawah dari telapak tangan, selama kurang lebih 30 detik untuk melihat apakah gejalanya bertambah dan akan muncul. Bila memang itu terjadi, keluhan yang dirasakan CTS,” jelasnya.
Bila memang itu benar CTS, segera diperiksakan ke ahlinya. Hal ini untuk pencegahan dan penata pelaksanaan awal di rumah menghindari kegiatan yang menggunakan tangan yang secara berulang-ulang dan terus-menerus.
Pada malam hari bisa menggunakan deker ini untuk membuat posisi pergelangan tangan kita dalam posisi istirahat.
Kemudian harus istirahatkan, tangannya jangan digunakan untuk yang kegiatan berat terus-menerus. CTS hanya berada ditangan saja. CTS adalah saraf yang terlibat namanya saraf medianus. Yang fungsinya mempersyarafi anggota ditangan.
“Alangkah baiknya, bila Anda mengalami hal tersebut atau menemukan orang terdekat (keluarga, rekan, tetangga ) bisa disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Poli Ortopedi RSUD Jombang. Jadwal pelayanan tiap Hari Senin – Kamis dimulai pukul 07.00 sampai selesai dan untuk Jumat pukul 07.00-11.00 WIB,” ujar dr Taufan.
“Selain saya, ada dokter Ivone Sarah dan Eva. Sedangkan upaya kita bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga minimaliisir CTS,” pungkas dr. Taufan.