JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Jombang terus berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang berorientasi bagi penguatan daya saing daerah.
Hal ini sesuai dengan visi RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023, yaitu “Bersama Mewujudkann Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing”.
Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing daerah adalah melalui penciptaan ekosistem inovasi daerah. Yaitu lingkungan yang terdapat individu, komunitas dan pihak-pihak lain yang berperan sentral terhadap tumbuh kembangnya iklim inovasi di daerah.
Kepala Bappeda Kabupaten Jombang Danang Praptoko, ST., MT, melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Rudy Ananta, S.Si., MT mengatakan, PPMBK atau Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kinerja merupakan kegiatan penjaringan hasil penelitian dan pengabdian berbasis kinerja yang ditujukan bagi perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jombang.
“Tujuan dari adanya kegiatan ini adalah untuk menjaring inovasi teknologi hasil penelitian dan pengabdian yang sudah mampu diterapkan di masyarakat sebagai mitra (pengguna),” ujarnya, kemarin.
Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kinerja (PPMBK) di Kabupaten Jombang tahun 2022 dibagi menjadi dua bidang. Yaitu pertama bidang ekonomi-pembangunan dan yang kedua bidang sosial-pemerintahan.
Salah satu tema PPMBK di bidang ekonomi dan pembangunan adalah ‘Aplikasi Automatic Solar Blue Light Trap Sebagai Pengendali Hama Serangga Bagi Petani Komoditas Bawang Merah’.
Dalam kegiatan ini Bappeda bekerja sama dengan Universitas KH.A.Wahab Hasbullah (Unwaha).
Ruang lingkup kegiatan yaitu memberikan pemahaman terhadap masyarakat petani bawang merah di Desa Sudimoro terkait ancaman serangan hama dan cara kerja alat pengendali hama serangga yang ramah lingkungan (Automatic solar blue light trap).
Sasarannya para petani bawang merah di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh. Manfaat dari kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan petani bawang merah Desa Sudimoro tentang serangga hama, bahaya pestisida, dan potensi penggunaan Automatic solar blue light trap.
Alat ini merupakan alat perangkap serangga hama dengan metode cahaya LED yang bersumber listrik panel surya yang bisa menjadi pengendali serangga hama yang ramah lingkungan, karena dampaknya tidak menimbulkan residu di lahan pertanian.
Di samping biaya pembuatannya murah, tidak memerlukan energi listrik karena menggunakan energi surya dan petani tidak lagi menggunakan pestisida untuk mengusir hama serangga, sehingga biaya produksi petani bawang merah lebih rendah jika dibanding cara konvensional.
Dengan pelaksanaan PPMBK di tahun 2022 ini bisa menjadi awal yang baik bagi Pemerintah Kabupaten Jombang dalam program peningkatan kerjasama yang lebih inten dengan pihak lembaga penelitian perguruan tinggi di Kabupaten Jombang khususnya dalam penerapan dan pemanfaatan inovasi kepada masyarakat.
“Insya Alloh kegiatan semacam ini akan kita laksanakan di tahun depan,” pungkasnya.