MOJOKERTO, FaktualNews.co-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka program pengembangan bio etanol sebagai produk hirilisasi tebu untuk bauran energi terbarukan di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (4/10/2022) pagi.
Peresmian dilakukan di PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Gempolkrep, Kacamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Dimana, pabrik tersebut mengolah molasses atau produk sampingan tebu menjadi ethanol 99.5 persen.
Jokowi tiba di pabrik pada pukul 09.45 WIB. Ia didampingi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, serta Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati.
Presiden langsung mendapatkan pemaparan dua jalur produksi bio etanol tebu dari Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani.
Pertama, bio etanol dibuat dari tetes tebu atau molase, yakni produk sampingan dari pabrik gula. Seperti di PT Enero, tetes tebu dicampur dengan ragi, lalu diencerkan dengan air 10 kali lipat sampai terjadi fermentasi.
Selanjutnya campuran tersebut didestilasi menghasilkan etanol. Jalur kedua langsung mengolah nira atau sari tebu menjadi bio etanol.
Usai memberi sambutan, Presiden Jokowi lantas meresmikan dimulainya gerakan bio etanol tebu untuk ketahanan energi. Launching gerakan ini ditandai dengan peletakan nozel selang bahan bakar bio etanol ke mesin dispenser oleh Presiden.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada pagi ini saya nyatakan dimulainya bio etanol tebu untuk ketahanan energi,” kata Presiden Jokowi.
Dimulainya pengembangan bioetanol tebu untuk ketahanan energi diawali dengan kerjama antara Holding Perkebunan Nusantara PTPN III dengan PT Pertamina. Nota kerja sama ditandatangani direktur utama masing-masing.
Wakil I Menteri BUMN, Pahala Mansury menyampaikan, kerjasama ini bukan hanya untuk ketahanan pangan nasioanal, tapi juga untuk ketahanan energi nasional. Salah satunya terkait penyediaan bioetanol. PT Pertamina bakal membeli semua produk etanol berbahan tetes tebu tersebut.
Sehingga bisa mengurangi impor minyak mentah. Sebab bio etanol bakal dicampur dengan bensin untuk menghasilkan BBM jenis biogasoline atau E5.
“Semuanya (produk) akan diblending (dicampur) oleh pertamina,” jelasnya.
Selain bio etanol, Pahala berharap, kerjasama antara PTPN dengan Pertamina juga dapat memproduksi bahan bakar lain untuk kebutuhan energi nasional.
“Kerja sama ini, Pertamina diharapkan juga bisa memproduksi bio solar, sustainable aviation fuel atau Avtur yang nanti digunakan di industri pesawat terbang, serta produksi HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) untuk ketahanan energi nasional secara keseluruhan.
Sementara ini, PT Enero dapat memproduksi sekitar 30 ribu kilo liter bio etanol perbulan. Ia berharap kedepanya ada penambahan kilang minyak untuk meningkitkan produktifitas.
“Saya berharap kedepannya ada lebih banyak lagi kilang untuk bisa memenuhi kebutuhan indonesia,” tandas Pahala.
Selain mengunjungi area pabrik, Jokowi juga mengecek langsung area lahan tebu Temu Giring PTPN X di Desa Batankrajan, Gedeg, Mojokerto.