KEDIRI, FaktualNews.co – Persiapan menghadapi kejuaraan multi event di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke VIII, terus dikebut Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kediri.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan fit and proper test untuk menentukan pelatih di masing-masing Cabang Olahraga (Cabor) yang akan menangani tim Kabupaten Kediri di ajang Porprov 2023 nanti.
Ketua Koni Kabupaten Kediri, Dedi Kurniawan mengatakan, penyelenggaraan fit and proper test ini dilakukan sebagai upaya Koni Kabupaten Kediri untuk mendapatkan pelatih terbaik dan tepat, yang diharapkan mampu membawa Kabupaten Kediri berprestasi.
“Peran pelatih dinilai menjadi salah satu kunci dari suksesnya atlet dalam menorehkan prestasi pada sebuah kejuaraan. Mengingat, pelatih memiliki peran besar dalam memanage atlet, mulai dari mempersiapkan atlet hingga memaksimalkan atlet pada saat tiba menghadapi hari pelaksanaan pertandingan,” jelas Dedi Kurniawan, Ketua KONI Kabupaten Kediri, Sabtu (5/11/2022).
Selain itu, Dedi mengungkapkan, dengan penyelenggaraan fit and proper test ini, Koni bermaksud memberikan kesempatan yang sama, kepada seluruh pelatih yang ada di Kabupaten Kediri, untuk bersaing secara sehat dan kompetitif.
“Dengan fit and proper test ini, kita berusaha terbuka dalam penjaringan pelatih. Jadi yang ingin kita maksimalkan tidak hanya dari segi atletnya saja, melainkan juga dari unsur pelatihnya. Jika keduanya balance, maka diharapkan prestasi itu akan mendatangi kami. Apalagi Kabupaten Kediri benar-benar ingin maksimal untuk tampil di ajang Porprov Jatim ke VIII nanti,” ungkapnya.
Dedi menyebut, pada minggu depan, sesuai dengan rencana, dirinya akan memanggil masing-masing perwakilan cabor untuk mensosialisasikan rencana penyelenggaraan fit and proper test ini.
“Minggu depan perwakilan masing-masing cabor akan kita kumpulkan. Setelah sosialisasi itu sudah dilakukan, maka fit and proper test akan segera kita jalankan, di mana masing-masing pelatih itu nanti akan memaparkan program selama ia menangani sebuah tim, baik dari persiapan hingga hari H pertandingan,” ujarnya.
“Lalu untuk persyaratan untuk mengikuti fit and proper test ini setiap pelatih minimal harus memiliki lisensi kepelatihan se tingkat provinsi,” pungkas Dedi.