Orang Dewasa Masih Ngompol, Begini Penyebabnya
JOMBANG, FaktualNews.co – Pipis di dalam tidur atau mengompol tak hanya dialami bayi dan anak-anak saja.
Dewasa pun ada yang masih mengalami fenomena ini. Selain merepotkan, kebiasaan mengompol bagi dewasa ini juga bisa mengundang malu. Apalagi jika ia tidak sedang tidur di rumah sendiri.
Dilansir dari WebMD (20/1/20210), mengompol bukan hanya masalah yang menimpa anak kecil, namun juga menimpa para dewasa.
Meski begitu, Anda hendaknya tak perlu khawatir jika mengalami masalah ini. Karena mengompol pada dewasa tak berkaitan dengan tingkat kedewasaan, melainkan berkaitan dengan gangguan penyakit atau pengobatan tertentu.
Dan untungnya, masalah ini bisa diatasi secara medis.
Penyebab mengompol pada dewasa
Ada berbagai penyebab mengapa dewasa bisa pipis dalam tidur atau mengompol. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa penyebab mengapa orang dewasa masih mengompol:
Penyumbatan saluran kencing (bisa karena batu ginjal atau batu kandung kemih)
- Gangguan saraf di saluran kencing
- Diabetes
- Pembesaran prostat
- Obstructive sleep apnea
- Infeksi saluran kemih.
Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga bisa menjadi penyebab mengapa orang dewasa masih pipis dalam tidur:
- Ginjal memproduksi urine lebih dari biasanya
Hormon ADH rutin memperingatkan tubuh untuk mengurangi produksi urine di malam hari, sehingga Anda tak akan terlalu sering terbangun untuk ke kamar mandi.
Ketika Anda mengompol dalam tidur, bisa jadi tubuh kekurangan hormon ini. Atau, ginjal tak begitu merespons apa yang dikatakan oleh hormon ADH.
Salah satu yang bisa memengaruhi hormon ADH adalah gangguan penyakit diabetes.
- Kandung kemih tak bisa menampung urine
Ketika urine sudah terlalu banyak, maka kandung kemih tak kuasa untuk menampungnya dan urine akan keluar. Hal inilah yang membuat Anda bisa mengompol di malam hari.
Hal ini bisa terjadi jika Anda terlalu banyak minum sebelum berangkat tidur.
- Otot kandung kemih tak bekerja sebagaimana mestinya
Masih dari sumber yang sama, WebMD, normalnya otot di kandung kemih baru akan meremas ketika kita sudah bersiap untuk buang air kecil.
Nah di gangguan yang bernama overactive bladder atau OAB, otot di kandung kemih meremas terlalu sering atau bekerja di waktu yang tak semestinya.
- Efek pengobatan
Beberapa obat-obatan bisa memicu kita berkemih lebih sering dari biasanya, seperti obat tidur atau obat antipsikotik seperti clozapine dan risperidone.
Selain beberapa penyebab di atas, masalah mengompol pada dewasa juga bisa disebabkan gangguan penyakit lebih serius seperti kanker prostat, kanker kandung kemih, atau gangguan pada otak dan tulang belakang.
Cara diagnosa
Untuk mengobati masalah ini, dokter perlu menegakkan diagnosa terlebih dahulu dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
- Seberapa sering Anda mengompol
- Seringnya mengompol di jam berapa
- Seberapa banyak urine yang keluar ketika mengompol (sedikit atau banyak)
- Seberapa banyak Anda minum sebelum tidur
- Dan berbagai gejala lain yang ada.
Setelah diagnosis ditegakkan, maka dokter akan menyarankan beberapa hal seperti:
- Menggunakan alas tidur untuk menghindari kasur basah karena mengompol.
- Mengurangi minum menjelang tidur.
- Konsumsi obat-obatan yang berfungsi menurunkan produksi urine.
- Jika obat-obatan tak berhasil, dokter akan menyarankan beberapa terapi medis hingga operasi. Operasi bertujuan mengurangi beberapa otot kandung kemih yang bekerja tidak sebagaimana mestinya.