SIDOARJO, FaktualNews.co-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo membangun 5 rumah pompa air baru. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Kabupaten Sidoarjo. Selain lima pompa, Pemkab Sidoarjo juga menyiagakan sejumlah pompa portable.
Lima rumah pompa air tersebut di bangun di beberapa titik rawan banjir. Diantaranya, Jalan Raya Jati, Desa Banjarasri, Desa Banjarpanji, Desa Kedungbanteng, dan Desa Penatarsewu.
Rumah pompa baru yang sekarang dalam proses dibangun di Jalan Raya Jati, memiliki kapasitas penyedotan 200 liter/detik. Kekuatan pompa tersebut, sama dengan pompa yang lama yang ada sekarang. “Kapasitasnya sama dengan pompa yang lama, yaitu 200 liter per detiknya,” kata Ahmad Muhdlor, Bupati Sidoarjo, Senin (7/11/2022).
Penambahan itu dilakukan agar genangan air yang menutup jalan Raya Jati depan Lippo bisa segera surut disedot dengan 2 unit pompa yang memiliki kapasitas masing-masing 200 liter perdetik. Bila satu pompa membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menyedot genangan air, dengan ditambahnya satu pompa lagi maka penyedotan bisa dilakukan lebih cepat.
Menurut Gus Muhdlor, arus lalu lintas di Jalan Raya Jati sangat padat, terutama pada sore jam pulang kerja. Keadaan semakin krodit jika terjadi genangan air. Oleh sebab itu, penambahan pompa di lokasi Sidoarjo kota tersebut menjadi skala prioritasnya.
“Jalan raya Jati ini termasuk vital, karena jalur utama menuju Sidoarjo Barat dan sebaliknya dari barat menuju jalan tol dan menuju kota. Penambahan pompa itu untuk mempercepat penyedotan agar arus lalu lintas tidak sampai berhenti, jangan sampai kendaraan tidak bisa lewat karena adanya genangan air yang biasanya ada di bawah jalan tol depan Lippo itu,” terangnya.
Sedangkan pembangunan rumah pompa baru di kawasan Kecamatan Tanggulangin di empat desa yaitu Desa Banjarpanji, Banjarasri, Kedungbanteng dan Penatarsewu, sebagai antisipasi banjir rob. Karena, keempat desa itu merupakan kawasan pertambakan dan dekat dengan laut. Bila terjadi hujan deras dan disertai air laut pasang maka sangat berpotensi banjir rob di empat desa itu.
“Kemudian dalam menghadapi banjir rob kita antisipasi dengan menambah rumah pompa di daerah yang rawan banjir. Yakni di kawasan empat desa di Kecamatan Tanggulangin. Selain menambah unit pompa, Dinas PU Bina Marga SDA juga saya minta normalisasi saluran,” jelas Gus Muhdlor.
Kabid Irigasi dan Pematusan Dinas PU Bina Marga dan SDA, Rizal Asnan menyampaikan, pihaknya menyiagakan 30 unit pompa, termasuk tujuh pompa portable yang disiagakan tersebut nantinya dipergunakan untuk menyedot genangan air yang ada di luar titik pompa yang sudah ada.
30 unit pompa yang disiagakan itu lokasinya tersebar, yaitu di Dam Banjarpanji ada 4 unit, Dam Kedungbanteng ada 3 unit, Dam Banjarasri ada 3 unit, pintu air Muafa Penatarsewu ada 3 unit, Lapindo Desa Banjarasri ada 3 unit, Belakang Balai Desa Banjarpanji ada 2 unit, Jembatan besi Kedungbanteng 1 unit, Lapindo Desa Kedungboto 1 unit, Desa Candipari 1 unit, Lippo Plaza ada 2 unit dan yang standby di Workshop Dinas PU Bina Marga dan SDA ada 7 unit.
“Yang sering terjadi genangan biasanya di kawasan perumahan dan pemukiman penduduk. Jadi sudah kita antisipasi dengan menyiapkan pompa portable sebanyak tujuh unit,” pungkas Rizal.