MOJOKERTO, FaktualNews.co – Acara puncak Festival Anak Saleh 2022 di lantai 4 Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, Kota Mojokerto pada Sabtu (5/11/2022) lalu molor dari waktu atau jam yang ditentukan.
Penyebabnya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang dijadwalkan hadir, tidak datang tepat waktu. Dalam jadwal, acara dengan audiens ratusan anak TK Muslimat se-Kota Mojokerto itu seharusnya selesai pukul 10.30 WIB.
Namun, Wali Kota Mojokerto justru baru datang sekitar pukul 11.30 WIB.
Dipertengahan acara, ada orang tua (ortu) atau wali murid mendengar kabar ada anak-anak kelaparan. Bahka ada yang jatuh pingsan. Hal itu karena minimnya komsumsi yang disediakan. Bahkan, mereka dilarang membawa bekal dari rumah.
“Jam 11.45 WIB saya mau jemput, soalnya saya panik, katanya ada anak yang pingsan. Pas jam makam siang juga. Anak saya biasanya makan siang pukul 11.00 WIB. Dia sudah mengeluh perut lapar, rewel minta makan,” kata ortu murid berinisial MM (29), Selasa (8/11/2022).
Meski anaknya sudah makan sebelum berangkat, dirinya memaklumi kondisi anak-anak mudah mengeluh jika lapar. Ia menjelaskan, sebenarnya mereka sudah mendapat komsumsi dari sekolah masing-masing. Namun, itu hanya makanan ringan dan minuman.
“Tidak disediakan sama sekali (oleh panita), jadi uang iuran sekolah itu, (buat beli) snacknya anak-anak, tidak boleh makanan berat, cuman makanan ringan semua. Cuman wafer-wafer begitu, sama permen, dibungkus plastik,” jelasnya.
Menurutnya, pemberitahuan dari pihak sekolah acara akan selesai dan anak baru boleh dijemput pukul 10.30 WIB. Sementara, acara molor karena menunggu kedatangan Wali Kota Mojokerto.
“Jadwalnya selesai jam 10.30 WIB. Nah posisi anak-anak tidak dibawakan minum dan snack, cuma dibawakan minum dari rumah, itu pun sebentar juga sudah habis. Logikanya kalau mereka tidak ada makanan, pasti minum terus,” ungkap MM.
Dari cerita anaknya, sambung MM, anaknya baru diberi konsumsi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, jam istirahat, sambil menunggu kedatangan Walkot Ning Ita.
“Jadi tidak ada konsumsi sama sekali (saat acara berlangsung) Kalau dari sekolah anak saya, baru dibagikan ketika rangkaian acara sudah selesai sampai nunggu wali kotanya hadir. Jam 10.00 WIB baru dibagikan untuk menunggu Wali Kota itu hadir,” bebernya.
MM sempat melihat tayangan siarang langsung acara Festival Anak Saleh 2022 melalui Youtube. Pada tayangan tersebut, setelah rangkaian acara mulai, penampilan perserta sampai sambutan panitia berakhir sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah itu, tidak ada acara lagi. Tinggal menunggu kedatagan Wali Kota.
Pada saat itulah, kolom komentar siaran langsung dibanjiri komentar negatif. Rata-rata menilai molornya terlalu lama dan membuat wali murid khawatir dengan kondisi anaknya.
“Orang-orang di live streaming itu sudah panik. Komennya bilang acaranya lama-lama. Akhirnya live streamingnya diputus,” tandas MM.
Mengetahui hal itu, MM bergegas ke gedung MPP Gajah Mada. Namun setibanya di depan pintu aula, ia dilarang masuk oleh anggota Banser yang berjaga.
“Tunggu ya tunggu, masih ada Wali Kotanya tunggu selesai acaranya, kata bansernya. Tidak lama. Terus panitianya dari dalam itu bilang, tutup saja (pintunya),” kata MM.
Dirinya diminta menunggu di depan pintu masuk aula bersama para wali murid lain yang juga hendak menjemput anaknya.
“Acara selesai pukul 12.30, itu pun anak masih harus antre keluar, mereka keluar ada yang ikut rombongan sekolah, ada yang langsung pulang sama orang tuanya,” terangnya.
Soal peserta pingsan, MM mengaku melihatnya sendiri. Saat itu, anak tersebut dievakuasi dengan cara digendong oleh anggota Banser.
“Iya ada (pingsan) digendong Bansernya. Hasil koordinasi pihak sekolah dan panitia, katanya sudah sakit sejak dari rumah, bilangnya sih begitu,” katanya.
Masih kata MM, selesai acara ia melihat kondisi anaknya lemas dan rewel. Kemudian, langsung dibawa pulang. Setibanya dirumah langsung diberi makan dan istirahat.
“Sudah lemas, payah gitu, dia tidak bisa bilang apa-apa, cuma bilang ma aku laper. Sampek rumah, makan terus tidur. Sekitar jam 15.00 WIB badannya sudah hangat,” pungkas.
Hal senada juga di ungkapkan wali murid lain, Linda. Berbeda dengan MM, Linda mengetahui betul situasi dan kondisi saat acara. Karena Linda mengikuti acara mulai awal sampai akhir di dalam ruangan.
Ia membenarkan, selama berjalannya acara ada anak-anak yang menangis dan rewel karena kelaparan.
“Jadi selama menunggu bu Wali Kota, anak-anak ya makan. Ya kalau ada satu dua anak yang ngantuk, nangis, kesel, itu lumrah, namanya anak kecil. Tapi tidak semuanya menangis,” ungkapnya.
Selain itu, ia tak menampik anak-anak TK itu tidak diperkenankan membawa bekal makan dari rumah. Karena makanan dan minuman sudah disediakan pihak sekolah.
“Iya (tidak boleh bawa bekal). Tidak boleh bawa tas, bawa bekal, tapi tiap sekolah itu sudah memberi snack, ya wafer, ya roti, ya susu. (Dari pantia) ada air mineral itu,” jelasnya.
Beruntungnya, rombongan dari sekolah anaknya kondisinya baik-baik saja, pada saat acara maupun setelah acara.
“Alhamdulillah anak-anak dari sekolah saya baik-baik saja, aman. Mereka tenang-tenang saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, acara puncak Festival Anak Saleh Tahun 2022 yang digelar ramai jadi perbincangan netizen di media sosial. Pasalnya, keterlambatan Wali Kota Mojokerto memicu peserta kelaparan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Kota Mojokerto, Amin Wahid mengaku bingung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari disalahkan terkait peserta kelaparan Saat Festival Anak Saleh 2022.
“Saya bingung ibu (Ika Puspitasari) disalahkan, wong ibu Wali Kota itu hadir hanya sebagai tamu undangan,” katanya saat dikonfirmasi FaktualNews.co melalui sambungan telpon, Senin (7/11/2022).
Peserta yang digelar di lantai empat Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, Kota Mojokerto itu terdiri dari ratusan anak TK Muslimat se-Kota Mojokerto.
Di pertengahan acara, para wali murid geram lantaran anak-anaknya yang sudah datang sejak 06.30 WIB itu mengeluhkan kelaparan hingga lemas. Hingga pukul 10.30 WIB acara tak kunjung usai.
Amarah orang tua semakin memuncak ketika orang tua tidak diperbolehkan masuk untuk mendampangi anaknya. Amin membenarkan para wali murid dilarang mendampingi ke lokasi acara. Bahkan dirinya yang mengeluarkan kebijakan tersebut.
“Orang tuanya kami tidak perbolehkan ikut karena kapasitasnya tidak memungkinkan. Undangan peserta sebenarnya 1200, cuman yang datang sekitar 800-an. Kalau kapasitas (ruangan) sekitar 1000-an,” jelasnya.
Pemicunya anak-ank yang mayoritas berusia 4 tahun itu akibat terlalu lama menunggu kedatangan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Apalagi, mereka ada yang belum sarapan dan juga disebut-sebut dilarang membawa bekal makanan dari rumah.
Amin tidak mengetahui jika ada larangan membawa bekal makanan. Akan tetapi, dirinya memastikan anak-anak disediakan makan dan snack ketika acara berlangsung.
“Sebenarnya ada komsumsinya kok. Cuman kami gak nyangka kalau mereka tidak sarapan ya. Jangan salahkan Muslimat jangan salahkan Fatayat, saya yang salah. Mungkin saya harus cek rundown lagi. Saya tidak tahu (dilarang bawa bekal), nanti coba saya cek lagi. Tidak ada yang pingsan,” bebernya.
Pada saat acara, Amin juga hadir sebagai tamu undangan. Ketika itu ia mengaku sudah hadir di MPP Gajah Mada pukul 08.00 WIB sesuai tertera dalam undangan.
Namun disinggung soal keterlambatan Wali Kota Mojokerto, ia tidak mengetahui penyebabnya. “Saya tidak tahu (penyebab Wali Kota terlambat). Kalau undangan kami jam 08.00 WIB sudah datang,” terangnya.
Atas kejadian ini, Amin mengaku khilaf dan meminta maaf kepada seluruh wali murid. Kejadian ini akan dijadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali.
” Saya atas nama pribadi sungguh mohon maaf atas ketidaknyamanan kegiatan Festival Anak Sholeh Sabtu kemaren. Terutama kepada orang tua dan wali murid. Ini akan menjadi pembelajaran buat saya untuk lebih detail mencermati roundown setiap acara kegiatan. Saya mengaku salah dan khilaf,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, acara puncak Festival Anak Saleh Tahun 2022 yang digelar di hall lantai empat, Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada Kota Mojokerto pada Sabtu (5/11/2022) pagi, ramai jadi perbincangan netizen di media sosial.