KEDIRI, FaktualNews.co-Dengan beragamnya jenis tugas dan fungsi Kemenkumham membuat instansi yang dipimpin Yasonna H Laoly itu menjadi rawan mengalami krisis komunikasi. Untuk itu, jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim terutama di UPT Keimigrasian dan UPT Korwil Kediri berupaya memperkuat peran humas dalam situasi krisis.
Penguatan peran humas itu dikemas dalam workshop kehumasan bertajuk ‘Strategi Komunikasi Krisis, Mengubah Bad News Menjadi Good News.’ Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Surya, Kediri itu diinisiasi oleh Kantor Imigrasi Kediri. Kadiv Keimigrasian Hendro Tri Pasetyo mewakili Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji membuka kegiatan didampingi Kakanim Kediri Erdiansyah.
Dalam sambutannya, Hendro menyatakan bahwa peran humas pemerintah di era kemajuan teknologi dan informasi sekarang bukan lagi hanya sebagai penyampai informasi. Melainkan menjadi salah satu unsur strategis dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan progam pemerintah.
“Terutama menciptakan reputasi kinerja pemerintahan yang baik (good governance) di masyarakat,” terangnya.
Tidak itu saja, Hendro menyinggung bahwa humas juga harus tangguh. Terutama dalam situasi krisis.
“Kekuatan humas diuji saat terjadi krisis, jadi kegiatan hari ini sangat positif untuk memperkuat peran kehumasan di situasi krisis,” ujar Hendro.
Sementara itu, Erdiansyah menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan memberikan tambahan pengetahuan dan juga recharging bagi pejabat dan petugas kehumasan. Terutama dilingkungan UPT Imigrasi Se-Jawa Timur, UPT Kemenkumham Korwil Kediri, serta dari Kantor Imigrasi Kediri sendiri untuk dapat mengelola dan menangani krisis.
“Karena krisis dapat terjadi kapanpun dan di organisasi manapun,” imbuhnya.
Untuk itu, dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan narasumber dari kalangan jurnalis. Yaitu Danu Sukendro selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri.
“Tujuannya agar perserta workshop dapat melihat bagaimana jurnalis melihat krisis yang terjadi di organisasi pemerintah,” jelasnya.
Selain itu, Pranata Humas Muda pada Direktorat Jenderal Imigrasi Ade Irma Stefi memberikan pengetahuan bagaimana strategi komunikasi yang harus dimiliki oleh organisasi pemerintahan.
Pada sesi terakhir, dihadirkan narasumber dari kalangan praktisi public speaking sekaligus influencer yang cukup berpengalaman, yaitu Gendhis N Widhi dan Isti Ulfasari.
“Karena kami menyadari bahwa setiap pejabat publik harus mampu berbicara serta mengkomunikasikan kebijakan dan capaian-capaian organisasi pemerintah baik di internal organisasi pemerintah maupun di depan jurnalis,” pungkasnya.