Kuliner

Warga Mojokerto Ciptakan Minuman Serupa Wine dari Fermentasi Buah Maja

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Di Indonesia ada banyak olahan yang terbuat dari hasil fermentasi. Berbagai makanan dan minuman yang dihasilkan dari proses fermentasi.

Proses fermentasi pada makanan dikenal sebagai cara untuk mengawetkan makanan. Selain enak, makanan dan minuman tradisional hasil ini ternyata memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.

Setiap daerah di Indonesia bahkan memiliki olahan minuman fermentasi unik. Yang populer adalah minuman fermentasi yang berasal dari Jawa dan Bali. Seperti legen dari daerah Jawa dan brem dari Pulau Dewata.

Baru-baru ini, ada minuman fermentasi hasil karya warga Mojokerto dengan berbahan dasar buah Maja. Dimana, buah maja dikenal sebagai buah peninggalan kerajaan Majapahit.

Minuman tradisional ini karya tim Warung Selo Adji yang berada di Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Menariknya, minuman tersebut diciptakan serupa wine.

Proses pembuatannya pun seperti membuat minuman wine. Meski begitu, tidak menggunakan teknologi yang rumit dalam proses pembuatannya. Mulai serangkai proses winery hingga fermentasi.

Salah seorang tim Warung Selo Adji, Bongak Rahayu mengatakan, tidak semua buah Maja dapat yang diproses menjadi minuman tradisional.  Buah maja yang dipilih hasil panen dari pohon maja yang ditanam dengan PH tertentu.

“Jadi yang kami pilih buah maja yang ranum kekuningan dengan kadar gula tinggi saja,” katanya, Rabu (16/11/2022).

Tak hanya memanfaatkan buah maja, mimuman ini juga dicampur dengan ragi dan sejumlah rempah. Antara lain, Mulai dari kapulaga, bunga lawang, kayu manis, dan cengkeh. Buah maja yang telah diekstrak melalui proses sangrai itu pun difermentasi dalam kilang atau barel kedap udara. Proses ini disebut dengan winery.

“Alat-alat yang kita pakai untuk proses winery ini sesuai standar pembuatan wine dan food grade semua,” ungkapnya.

Proses fermentasi ini dibutuhkan waktu yang cukup lama. Paling singkat satu tahun lamanya. Setelah itu, baru bisa dipanen. Seperti halnya wine dari anggur, semakin tua usia wine, rasanya juga semakin nikmat dan kandungan alkohalnya juga semakin tinggi.

“Setelah dipanen dari pil, baru pembotolan yang ditutup pakai tutup khusus dari kayu cork (kayu gabus) seperti wine pada umumnya,” jelas Bongak.

Sementara, Teguh Sulaqsono yang juga aggota tim Warung Selo Adji, usai difermentasi rasa dan dan aroma khas buah maja minuman ini begitu terasa.  Rasanya tak jauh berbeda dengan minuman yang identik dengan buah anggur tersebut. Pun juga mengandung alkohol sekitar 10 sampai 15 persen.

“Karena melalui proses fermentasi, minuman ini mengandung alkohol (alami) sekitar 10-15 persen,” tandasnya.

Saat ini, Warung Selo Adji membuat tiga jenis wine maja. Yaitu, dry dengan rasa kadar gula rendah, semi-sweet dengan tingkat kemanisan sedang, dan sweet well dengan rasa manis yang pas.

Ide menciptakan minuman berbahan baku utama buah maja adalah, karena ingin mensejajarkan minuman buah khas Majapahit itu dengan minuman berkelas lainnya, melalui pelaku UMKM lokal.

Ide ini tidak serta merta muncul, tim dari Warung Selo Adji butuh waktu lima tahun melakukan riset untuk mencari komposisi yang pas.

Meski begitu, Bongak menambahkan, pihaknya belum bisa memperjual belikan bebas minuman serupa wine itu. Saat ini, masih sebatas dijadikan oleh-oleh untuk para kolega yang mampir ke Warung Selo Adji.

“Kami riset dulu selama lima tahun, supaya hasilnya pas. Dan baru ready sekitar dua tahun lalu. Ini masih belum diperjual belikan bebas, masih sebatas untuk gifts (oleh-oleh) buat kolega-kolega dulu,” imbuhnya.