FaktualNews.co

Cemari Lingkungan, Ratusan Warga di Sidoarjo Tuntut Pasar Unggas Sepanjang Ditutup

Peristiwa     Dibaca : 691 kali Penulis:
Cemari Lingkungan, Ratusan Warga di Sidoarjo Tuntut Pasar Unggas Sepanjang Ditutup
Warga dua desa di Kecamatan Taman menggelar demo tutup pasar unggas.

SIDOARJO, FaktualNews.co-Dinilai mencemari lingkungan, ratusan warga di dua Desa di Kecamatan Taman, Sidoarjo menggelar demo tuntut agar pemerintah menutup pasar unggas yang ada di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kamis (17/11/2022).

Nanang Qosim, kordinator aksi mengatakan, semenjak adanya pemotongan unggas di Pasar Sepanjang, warga di dua desa di antaranya Wonocolo dan Ngelom, terganggu dengan adanya limbah seperti bulu dan kotoran unggas.

Dia bersama warga lain mendesak agar Pasar Sepanjang dikembalikan sebagaimana fungsinya. “Jadi tuntutan kami, tutup tempat pemotongan unggas di pasar dan kembalikan fungsinya sebagai tempat jual beli, bukan produksi dari hewan unggas,” kata Nanang.

Oleh karena itu pihaknya berharap kepada pihak terkait baik dinas pasar maupun bupati sidoarjo dapat menyelesaikan masalah ini. “Karena para pedagang pasar itu sudah membayar retribusi sehingga harus ada ketegasan dari PT Pasar maupun pemerintah kabupaten untuk menertibkan mereka yang melakukan usaha tidak pada tempatnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nanang memaparkan bahwa di Desa Wonocolo dan Ngelom setidaknya ada 4 RT yang terdampak akan pemotongan unggas yang ada di Pasar Sepanjang itu.

“Tidak hanya pada air sungai yang keruh berwarna hitam dan bau tetapi juga pada sumur-sumur warga yang kalau musim hujan kadang keluar belatung di rumah-rumah warga. Selain itu udara juga mencemari di rumah-rumah warga misalnya di ngelom di RT 3 dan RT 2 kalau di Wonocolo ada di RT 5 dan RT 14 itu yang paling terdampak bagi adanya limbah hasil pemotongan unggas yang ada di pasar taman,” paparnya.

Tak hanya itu, selain menimbulkan limbah, pasar unggas juga dinilai telah menggusur makam dari Wali yang sangat dihormati oleh warga.

“Selain mengakibatkan limbah pasar unggas juga menggusur makam dari Wali yang dihormati di sekitar sepanjang yang bernama Mbah Dirjo Joyo ulomo sehingga pemerintah penting untuk merevitalisasi makam tersebut,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris