NGANJUK, FaktualNews.co-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk bersama Kantor Bea Cukai Kediri mengadakan pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP) bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Rokok di Kota Bayu, Kamis (17/11/2022). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan penumbuhan IKM di Kabupaten Nganjuk.
Pelatihan dilaksanakan di The Farrel Hotel Nganjuk selama 5 hari. Dimulai pada tanggal 17 sampai dengan 21 November 2022. Dikuti oleh 60 orang pelaku IKM rokok di Kabupaten Nganjuk.
Pelatihan GMP IKM Rokok ini dibuka langsung oleh Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. Kang Marhaen berharap industri rokok di Kabupaten Nganjuk menjadi industri yang berkembang. Dan menjadi IKM produksi rokok yang bagus dan baik.
Sehingga melalui pelatihan ini diharapkan para palaku IKM Rokok di Kabupaten Nganjuk menjadi industri yang sesuai sehat. Paham betul tentang standar keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja.
“Sesuai dengan peraturan-peraturan atau Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan,” tuturnya.
Selain itu, Kang Marhaen juga menyosialisasikan tentang bahaya rokok ilegal. Kang Marhaen mengajak para pelaku IKM Rokok dan masyarakat Nganjuk untuk bersama-sama perangi rokok ilegal. “Gempur rokok ilegal di Kabupaten Nganjuk,” tegasnya.
“Mari kita bersama-sama gempur peredaran rokok ilegal. Dan kita dukung rokok-rokok yang legal, yang ada pita cukainya. Karena dana cukai akan dibagikan ke seluruh Kabupaten/kota melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dan tentunya Pemerintah Daerah juga masyarakat akan menerima manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari bayar cukai tersebut. Seperti kegiatan kita pada hari ini,” ungkap Kang Marhaen.
Sementara itu, Ketua STIE Nganjuk Indrian Supheni dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Good Manufacturing Practice (GMP) dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, wawasan kepada para pelaku IKM Rokok di Kabupaten Nganjuk. Bagaimana memproduksi dan mengelola industri rokok yang bagus.
“IKM Rokok merupakan salah satu IKM Pangan. Maka dari itu, perlu dijaga kualitasnya agar aman untuk kesehatan dan menarik bagi konsumen atau pembeli,” katanya.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku IKM Rokok. “Tetapi juga bermanfaat bagi kami akademisi untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.
Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko menyampaikan, setelah pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan dokumen GMP yang berkelanjutan. Ucapan terima kasih juga disampaikan Haris Jatmiko kepada STIE Nganjuk dan para pelaku IKM yang hadir. “Semoga hubungan yang harmonis dan sinergi ini akan terus terjaga dan berkelanjutan,” imbuhnya.
“Pemerintah daerah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat (pelaku IKM) yang ada di Kabupaten Nganjuk. Untuk memajukan dan mengembangkan pelaku usaha industri kecil menengah,” tambahnya.
Haris Jatmiko menyebut, produksi rokok di Kabupaten Nganjuk saat ini para pelaku usahanya semakin berkurang. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi, dan hasil produksi memiliki nilai jual yang baik dan bisa diterima.