JEMBER, FaktualNews.co – Ada yang berbeda dari tampilan depan Kantor Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Jember. Selokan air dengan ukuran panjang kurang lebih 15 meter dan lebar 1,5 meter yang ada di depan kantor kelurahan setempat.
Selokan tersebut kini disulap menjadi kolam yang ditebari sekitar 1500 bibit ikan air tawar.
Ide kreatif itu menurut Lurah Tegal Gede, Abdul Khamil berawal dari meningkatkan kesadaran warga juga edukasi, untuk menjaga lingkungan dari sampah. Khususnya di wilayah saluran selokan, irigasi, dan sungai yang melintas di wilayah setempat.
Pasalnya, meskipun sudah dipasang poster ataupun banner tentang menjaga lingkungan dan agar tidak buang sampah sembarangan di aliran air. Tapi hal itu, kata Khamil, belum dapat respon positif.
“Jadi ide awalnya itu, merespon kenapa masih banyak tumpukan sampah di aliran air sekitar wilayah kelurahan saya. Sehingga saya berikan edukasi, ada potensi alam yang baik, jika dapat memanfaatkan aliran selokan dan irigasi ataupun juga sungai yang ada,” kata Khamil saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (17/11/2022).
Dari semangat dan ide itu, lanjutnya, Khamil melihat potensi di aliran selokan yang berada di depan kantornya.
“Kita lihat aliran selokan di depan Kantor Kelurahan itu kan airnya terus mengalir. Namun kualitas airnya kan kurang bagus. Karena berisi limbah rumah tangga dan lain sebagainya. Sehingga dari situ, kita semangat untuk kemudian dicoba menggali agar agak dalam. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kolam ikan itu. Tujuan digali lebih dalam itupun, juga bertujuan jika musim kemarau. Aliran air jika sangat kecil, ikan yang ada di sana masih bisa hidup,” jelasnya.
Setelah itu, kata Khamil, dirinyapun kemudian mengajak warga untuk kerja bakti dan tergerak menuangkan idenya terkait kolam ikan.
“Dari sana warga kemudian sadar dan tergerak untuk peduli, dengan kemudian menyumbang batu (untuk membuat kolam ikan), ada yang membantu mengecat batu di sekitarnya. Akhirnya terbentuklah kolam ikan yang memanfaatkan saran selokan itu,” katanya.
“Bahkan banyak beredar informasi di warga, bahwa Pak Lurah sekarang merawat dan mengembang biakkan ikan. Mohon jangan dikotori. Ternyata cara ini lebih efektif, untuk kemudian warga sadar dan tergerak menjaga lingkungan khususnya aliran selokan dan sungai dari sampah,” sambungnya.
Terbukti, kata Khamil, sampah saat ini pun berkurang.
“Warga pun sadar saling menjaga kebersihan sungai. Apalagi dengan posisi kita di hilir. Kita sadari, untuk sampah tidak serta merta dibuang warga sembarangan. Tapi mengalir dari hulu aliran sungai. Karena kan aliran air selokan, irigasi, dan sungai itu. Mengalir dari hulunya Sungai Kotok, Kalisat sampai di Sungai di wilayah Antirogo,” katanya.