SITUBONDO, FaktualNews.co – Pasca pelaksanaan Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) G20 di Pulau Bali, jalur pantura yang menghubungkan antara Situbondo-Banyuwangi lumpuh total sekitar tiga jam, tepatnya di jalan raya hutan Baluran Situbondo, Jumat (18/11/2022).
Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan bermotor roda empat di jalur pantura Situbondo. Bahkan, antrian panjang kendaraan bermotor hingga mencapai 20 kilometer, baik dari arah Surabaya maupun dari arah sebaliknya.
Arus lalu lintas jalan nasional yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali kembali lancar, setelah petugas Polsek Banyuputih dan petugas lantas Polres Situbondo datang ke lokasi, mereka langsung memberlakukan sistem buka tutup.
Heri (35), salah seorang warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo mengatakan, dirinya hendak mengantarkan orang tuanya ke dokter di salah satu rumah sakit (RS) Jember. Namun, saat baru masuk ke jalan raya hutan Baluran Situbondo, dia langsung terjebak kemacetan.
“Mulai pukul 04.00 WIB saya terjebak macet. Bahkan, hingga pukul 06.30 WIB saya dan keluarga masih terjebak kemacetan di hutan baluran, baru sekitar pukul 07.00 WIB arus lalin mulai lancar, namun masih dalam kondisi padat merayap,” ujar Heri, Jumat (18/11/2022).
Menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan petugas lantas Polres Situbondo, yang tidak bisa mendeteksi dini kemacetan arus lalin di jalan nasional, mengingat pasca pelaksanaan KTT G20 banyak mobil VVIP yang akan melintas di jalur Pantura Situbondo.
“Terus yang menjadi pertanyaan kemana petugas pos lantas di hutan baluran, dan petugas Polsek Banyuputih, yang tidak mendeteksi kemacetan arus lalin di jalur pantura Situbondo,”bebernya.
Kapolsek Banyuputih, Situbondo AKP Heru Purwanto mengatakan, diakui memang sempat ada kemacetan arus lalin di jalur pantura Situbondo, tepatnya di jalan raya hutan hutan baluran Situbondo.
“Namun, berkat kesigapan petugas polsek dan lantas, sehingga arus lalin berhasil diurai,”ujar AKP Heru Purwanto, Jumat (18/11/2022).
Menurut dia, ada tiga faktor yang mengakibatkan terjadinya kemacetan arus lalin di jalur pantura Situbondo, pertama karena ada kecelakaan tunggal, kedua karena banyak sopir yang menerobos dan menggunakan bahu jalan.
“Sedangkan ketiga, lantaran adanya perbaikan jalan di jalan raya hutan baluran Situbondo. Bahkan, perbaikan atau pemeliharaan rutin jalan nasional itu, diketahui tanpa berkoordinasi dengan petugas,” pungkasnya.