Peristiwa

Sebelum Pria Mojokerto Ditemukan Tewas Terbungkus Karpet, Terdengar Keributan Dalam Tokonya

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ahmad Hasan Muntolip (26) ditemukan tewas terbungkus tikar dan sarung di bibir jurang, Jalur Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (22/11/2022) pagi.

Sebelum ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya. Ada seseorang yang sempat mendengar keributan dari dalam toko tempat korban bekerja.

Korban diketahui merupakan karyawan sekaligus penjaga toko Bintang Jaya Gordyan. Bos dari toko gorden yang terletak di Jalan Airlangga, Kelurahan Wonokusomo, Kecamatan Mojosari, Mojokerto itu adalah Sarjono, warga Solo, Jawa Tengah.

Sementara, pemilik asli toko tersebut, yakni  Mujiono. Mujiono memiliki dua toko dalam satu bangunan. Kedua toko itu hanya disekat dengan triplek kayu. Satu toko sekaligus tempat tinggalnya dihuni sendiri bersama keluarga. Sementara satunya lagi, dikontrakkan kepada Sujono sejak tahun 2019.

Mujiono mengungkapkan, pada Senin (21/11/2022) malam, sekitar pukul 18.30 sampai 21.00 WIB, ia keluar untuk berobat ke Rumah Sakit  (RS) Kartini. Baik saat berangkat maupun sepulang dari RS, ia melihat pintu toko Gorden tersebut tertutup rapat dan tergembok.

“Kosong, digembok. Balik juga digembok,” katanya kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).

Setibanya di rumah, ia mendapat cerita dari anaknya. Menurut kesaksian anak laki-lakinya yang masih duduk dibangku SMA, korban tidak sendiri di dalam toko.

Anaknya mengaku, sempat mendengar suara bercanda ramai-ramai lalu berujung teriak-teriak seperti keributan. Lantaran sendiri, anaknya tidak berani mengeceknya.

“Pulang saya dibukakan anak saya pintu, terus cerita itu, perkiraan jam 21.00 WIB. Kata anak saya ada temannya (Hasan), orang berapa tidak tahu. Guyon-guyon (bercanda) pa, kayak orang kesurupan. Lah masak Hasan kesurupan. Dengar gitu saja, ada mobil atau tidak, tidak tahu,” beber Mujiono.

Malam itu dia tidak menaruh rasa curiga akan terjadi hal apapun. Keesokan harinya, 22 November 2022, dia melihat kondisi toko gorden masih tergembok. Sore hari, dia mencari Hasan Muntolip ke rumahnya yang terletak di Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Dia berniat menanyakan terkait perpanjangan kontrak toko akan diperpanjang dan token listrik.” Tapi dia (Hasan Muntolip) tidak ada di rumah,” tandasnya.

Hingga akhirnya, ada sejumlah anggota Satreskrim Polres Mojokerto mendatangi Toko Bintang Jaya Gordyan. Ketika itu ia baru mengetahui jika Hasan Muntolip diduga tewas di dalamnya.

“Iya polisi kesini, saya tidak ikut kedalam, tidak berani. Tapi saya tidak tahu apa-apa. Lebih jelasnya langsung ke polisi saja,” pungkasnya.

Selanjutnya, anggota Satreskrim Polres Mojokerto  dan Inafis Polres Mojokerto melakukan olah TKP di toko tempat korban bekerja. Diduga korban dianiaya di tempat tersebut. Usai olah TKP, toko tersebut dipasang garis polisi.

Hingga saat ini, masih belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait olah TKP.

Sementara, kesaksian pemilik warung kaki lima di samping toko gorden, Nawawi, terakhir kali berjumpa korban pada Senin (21/11/2022) siang.

“Masih melihat hari Senin pagi buka toko dan sempat korban ke warung. Terakhir ketemu jam 14.00 WIB saya pamit pulang. Dia sendirian main handphone,” katanya.

Setelah itu dia tidak melihatnya lagi, hingga mendapatkan kabar dari warga sekitar toko jika korban ditemukan meninggal dunia dia Jalur Sendi, Pacet, Mojokerto.

“Saya baru tahu tadi pagi. Saya lihat tokonya sudah diberi garis polisi. Tahu cerita dari penjaga toko sebelah tadi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, mayat korban ditemukan tergelatak di semak-semak bibir jurang Jalur Sendi oleh warga yang hendak mencari rumpat, Selasa (22/11/2022) pagi. Saat ditemukan, korban terbungkus tikar dan sarung serta terikat tali rafia.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang warga yang hendak mencari rumput, Wahyu Nusantara (26) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat ditemukan, kondisinya terbungkus kain dan masih belum mengeluarkan bau busuk.

Hasil optopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Porong, Sidoarjo, ditemukan luka pada wajah, leher, dada, dan perutnya. Luka itu seperti bekas sebetan senjata tajam.